BatamNow.com – Presiden Israel Isaac Herzog melawat ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (30/01/2022). Ini merupakan kunjungan kali pertama Presiden Israel ke negara Teluk Persia tersebut.
Dilansir Kompas.com, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan negaranya siap mendukung kebutuhan keamanan negara Teluk dan ingin lebih banyak negara di kawasan itu untuk bergabung dengan detente barunya dengan dunia Arab.
Perjalanan diplomatik tingkat tinggi pada hari Minggu terjadi lebih dari sebulan setelah Naftali Bennett menjadi perdana menteri Israel pertama yang mengunjungi UEA, yang menormalkan hubungan dengan Israel pada September 2020.
Tiga negara Arab lainnya, yakni Bahrain, Sudan, dan Maroko diketahui juga telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).
Diberitakan Reuters, Minggu, dalam kunjungan di UEA, Herzog membahas keamanan dan hubungan bilateral dengan penguasa de facto UEA Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
UEA sendiri dalam dua minggu terakhir telah diserang dua kali dengan drone dan rudal, yang diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman.
Israel telah menanggapi dengan menawarkan dukungan keamanan dan intelijen ke UEA terhadap serangan pesawat tak berawak lebih lanjut.
“Kami sepenuhnya mendukung persyaratan keamanan Anda. Kami di sini bersama untuk menemukan cara dan sarana untuk membawa keamanan penuh kepada orang-orang yang mencari perdamaian di wilayah kami,” kata Herzog selama pertemuan tersebut, dalam komentar yang dirilis oleh kantornya.
Sementara itu, Sheikh Mohammed mengatakan Israel dan UEA memiliki pandangan yang sama tentang ancaman terhadap stabilitas dan perdamaian regional, terutama yang ditimbulkan oleh milisi dan pasukan teroris.
Keamanan Regional
Selama kunjungan Perdana Menteri Israel Bennett pada bulan lalu, pembicaraan internasional tentang program nuklir Iran menjadi agenda.
Kelompok Palestina Hamas, yang menentang negara-negara yang menormalkan hubungan dengan Israel, mengatakan kunjungan semacam itu akan mendorong pendudukan untuk terus meningkatkan agresinya terhadap rakyat Palestina dan mengesampingkan hak-hak mereka.
Dalam perjalanan ke UEA, pesawat Herzog terbang di atas Arab Saudi, yang menurut Herzog adalah “momen yang sangat mengharukan”.
Sementara itu, Arab Saudi belum mengikuti tetangga Teluknya dalam menormalkan hubungan dengan Israel, tetapi para pejabat Israel menyatakan harapan ini akan terjadi.
“Kesepakatan Abraham harus dilanjutkan dan lebih banyak negara harus bergabung dengan kami,” kata Herzog.
UEA, bersama dengan Bahrain, menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel di Gedung Putih pada September 2020, pakta yang membuat marah warga Palestina. (*)