BatamNow.com, Jakarta – Sejumlah kabar menyebutkan bahwa anak lebih kebal terhadap infeksi virus corona penyebab Covid-19, termasuk varian Omicron. Benarkah demikian?
Dilansir CNN Indonesia, dokter spesialis anak-konsultan penyakit infeksi tropis RS Pondok Indah, Profesor Hingky Hindra Irawan Satari mengatakan bahwa tak ada yang bisa memastikan kebenaran kabar tersebut.
Namun, lanjut Hingky, jika menilik data, justru kasus Covid-19 pada anak terus meningkat sejak awal tahun.
“Kita enggak tahu, anak memang lebih kebal atau reseptor mereka belum matang sehingga virusnya enggak nempel,” ujar Hingky, dalam temu media bersama RSPI Group, Kamis (10/03/2022).
Lagi pula, pandemi Covid-19 telah berlangsung selama dua tahun. Dengan demikian, virus yang pada dasarnya memiliki naluri hidup, terus beradaptasi dengan cara mutasi. “Virus pun mulai mengenal sel-sel tubuh anak,” tambah Hingky.
Tercatat, sejak 7 Februari 2022, kasus positif Covid-19 pada anak meningkat hingga menyentuh seribu persen.
Pada Januari 2022, tercatat sebanyak 676 kasus positif Covid-19 pada anak, meningkat menjadi 2.775 kasus pada 31 Januari dan 7.190 kasus pada 7 Februari.
Tak hanya itu, sejak varian Omicron ditemukan, muncul juga laporan kematian pada balita, yang menyumbang angka 3 persen dari total 1.090 kematian.
“Ternyata sekarang si virus sudah mulai merambah ke usia anak, dia lebih pintar lagi untuk menempel sehingga lebih banyak anak yang kena,” imbuh Hingky.
Secara umum, gejala Covid-19 pada anak sendiri juga tak jauh berbeda dengan orang dewasa. Tubuh lemas, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam menjadi gejala yang paling sering ditemukan. Sementara batuk cukup jarang ditemukan.
Segera lakukan tes PCR dan isolasi mandiri saat orang tua menemukan kecurigaan gejala Covid-19 pada anak. (*)