BatamNow.com, Jakarta – Ketersediaan solar bersubsidi tetap aman jelang Bulan Suci Ramadhan. Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat.
“Kami tetap monitor pendistribusian solar hingga ke konsumen, termasuk ketersediaan di SPBU,” kata Presiden Komisaris Pertamina Patra Niaga Milton Pakpahan, dalam pesannya kepada BatamNow.com, di Jakarta, Selasa (22/03/2022), menjawab isu terjadinya kelangkaan solar bersubsidi, terutama di daerah-daerah.
Menurutnya, tidak hanya solar bersubsidi, semua jenis bahan bakar juga dipantau agar tetap lancar disalurkan ke masyarakat.
Sementara itu, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, realisasi pertumbuhan ekonomi nasional saat ini di atas 5 persen pasti akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan energi, termasuk solar subsidi. “Secara nasional, stok solar subsidi berada di level 20 hari. Setiap harinya proses penyaluran ke SPBU terus dimonitor secara real time. Namun perlu diketahui secara nasional per Februari ini penyaluran solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen,” urainya.
Masyarakat diminta tidak panik dan tidak langsung mempercayai hoaks yang ada di media-media sosial. “Tidak perlu panic buying. Kami imbau pembelian bahan bakar tetap sesuai dengan kebutuhan dan selalu hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal,” imbuhnya.
Irto menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014, pengguna yang berhak atas solar subsidi untuk sektor transportasi adalah kendaraan bermotor plat hitam untuk pengangkut orang atau barang, kendaraan bermotor plat kuning kecuali mobil pengangkut hasil tambang dan perkebunan dengan roda lebih dari 6, kendaraan layanan umum (ambulance, pemadam kebakaran, pengangkut sampah), kapal angkutan umum berbendera Indonesia, kapal perintis, serta kereta api penumpang umum dan barang.
Sementara untuk pelaku industri dan masyarakat mampu, diimbau agar menggunakan BBM diesel non subsidi seperti Dexlite dan Pertamina Dex. “Dengan begitu, solar bersubsidi bisa digunakan oleh saudara kita yang lebih berhak dan membutuhkan,” tukasnya.
Irto juga menegaskan, apabila terdapat indikasi penyalahgunaan solar bersubsidi, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat. “Pertamina juga tidak segan akan menindak SPBU jika terjadi kesalahan ada di pihak SPBU,” pungkasnya. (RN)