BatamNow.com – Malam ini, Sabtu (09/07/2022), sejumlah calon penumpang Pelni menggunakan KM Kelud dari Batam tujuan Tanjung Priok berserak dan terlihat merana di pelataran depan pintu check-in Pelabuhan Batu Ampar.
Kru BatamNow.com melaporkan dari lokasi sekira pukul 21.00, bagaimana kondisi resah dialami sekitar dua ribu calon penumpang yang menunggu kapal negara itu siap untuk mengangkut mereka di Pelabuhan Kargo Batu Ampar.
Mereka ada yang duduk di pelataran beraspal di depan ruang check-in beratapkan langit dengan penerangan minim terbantu cahaya bulan. Sebagian calon penumpang ada juga yang berdiri membosankan karena tak tersedia ruang terminal yang memadai.
Dalam suasana malam, para calon penumpang mulai dari orang dewasa hingga anak-anak itu bak pengungsi berserak menahan kondisi kurang nyaman.
Kepala Operasi PT Pelni Batam Lan Lan mengatakan KM Kelud terlambat bersandar di Pelabuhan Batu Ampar, Sabtu malam ini.
“Ada perubahan dari jadwal biasa karena ada penyesuaian di pelabuhan lainnya,” jelas Lan Lan ke BatamNow.com.
Dia sebutkan, malam ini, KM Kelud dari Jakarta mengangkut 1.878 penumpang dan turun di Batam. Sedangkan calon penumpang yang akan berangkat dari Batam masih belum didapat jumlah pastinya .
“Sementara ini sudah 1.600-an, untuk jumlah fix nanti setelah kapal brangkat,” pungkasnya.
Ditengah Derita, Calon Penumpang Bersyukur Hujan Tak Turun
KM Kelud milik BUMN itu pada Sabtu malam baru bersandar sekitar pukul 20.30 dan diperkirakan akan berangkat pukul 24.00. Padahal dijadwalkan seyogianya tiba di Batam pukul 19.00 dan bertolak ke Tanjung Priok pukul 22.00.
Meski para calon penumpang menanti keberangkatan dengan derita di pelataran outdoor, namun ditengah kondisi tak nyaman itu mereka masih dianggap beruntung karena tak turun hujan malam ini.
“Masih beruntung tak turun hujan, bang. Kalau hujan turun mau ke mana para calon penumpang sekitar seribuan ini kocar kacir,” kata beberapa calon penumpang yang mengeluh itu.
Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, Nyat Kadir dalam satu pertemuan formal mengakui kondisi pelayanan di pelabuhan ini tidak manusiawi bagi penumpang Pelni.
“Belum lagi jika terjadi genangan banjir kala turun hujan. Pokoknya tidak manusialah,” ucap Nyat Kadir ke BatamNow.com.
Pelabuhan KM Kelud memang sudah lama menjadi sorotan karena pelayanan yang menurut banyak orang sungguh tak manusiawi.
Catatan media ini kondisi dipaparkan di atas sudah sejak lama dan entah kapan dan siapa yang dapat memperbaiki terminal penumpang rakyat ini.
“Tak ada pemimpin Batam yang dapat menyelesaikan masalah pelabuhan Pelni ini. Bohong semua,” kata beberapa calon penumpang ke kru media ini.
Menurut Ketua DPP Kepri LI-Tipikor dan Hukum Aparatur Pemerintah, Panahatan SH, undang-undang konsumen dan peraturan perundang-undangan pemerintah (Kemenhub) menjadi omong kosong.
“Pemerintah dan pimpinan Batam ini hanya omong doang karena cukup lama masyarakat penumpang Pelni menderita dan tersiksa saat hendak menggunakan jalur angkutan negara ini,” kata Panahatan.
Hingga pukul 21.00 sejumlah penumpang yang hendak berangkat masih seperti terlantar kondisinya di pelataran di depan gedung check-in, menunggu penumpang dari Belawan, selesai diturunkan.
Ombudsman Kepri Sebut Pelabuhan Batu Ampar Sangat Tidak Layak untuk Penumpang Pelni
Seperti diketahui, calon penumpang Pelni di Batam, naik dan turun di Pelabuhan Kargo Batu Ampar.
Sebelumnya, Kepala Cabang (Kacab) Pelni Batam Agus Suprijatno mengatakan ke BatamNow.com bahwa Kementerian Perhubungan lah yang memiliki wewenang untuk menetapkan pelabuhan untuk kapal Pelni beroperasi.
“Kita sebagai operator kapal, perusahaan pelayaran yang mengoperatori kapal negara dari Kementerian Perhubungan. Kalau dari Kementerian Perhubungan bilang anda pindah, kami ikut. Kami hanya melaksanakan perintah saja,” jelasnya.
Sementara Direktur Kepelabuhanan Kementerian Perhubungan Subagiyo menjelaskan bahwa pengelolaan Pelabuhan Batu Ampar sudah beralih ke BP Batam.
“Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar telah tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan No KM 77 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pelabuhan [RIP-red] Batam,” kata Subagiyo kepada BatamNow.com, di Jakarta, Jumat (28/01).
Subagiyo membeberkan, tentu ada rencana untuk merenovasi Pelabuhan Batu Ampar. Namun, hal tersebut akan dilakukan oleh BP Batam. “Rencana [renovasi-red] ada tentunya. Namun, mengacu pada RIP Pelabuhan Batam No KM 77 Tahun 2009, akan dilakukan oleh BP Batam,” jelasnya.
Namun akhir April lalu, pelayanan calon penumpang Pelni di Pelabuhan Batu Ampar ini pun disebut sangat tidak layak oleh Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Lagat Parroha Patar Siadari.
Saat itu, Lagat inspeksi mendadak (sidak) ke sana bersama Direktorat Litbang Kementerian Perhubungan. Kondisi yang ditemukannya, pelayanan calon penumpang Pelni memang sangat tidak layak khususnya mulai kedatangan, parkir hingga check-in keberangkatan.
“Secara keseluruhan kita lihat, pada intinya pelabuhan ini sangat tidak layak. Terutama fasilitasnya tidak memadai sebagai pelabuhan penumpang,” jelas Lagat ke BatamNow.com.
Atas temuan di sidak itu, Ombudsman Kepri menyatakan akan meminta Menteri Perhubungan (Menhub) mengevaluasi ulang penggunaan Pelabuhan Batu Ampar sebagai pelabuhan penumpang Pelni.
Menurut Lagat, fasilitas pelayanan penumpang di pelabuhan kargo itu tetap harus dipenuhi ketika dipakai juga untuk pelabuhan penumpang Pelni.
Namun sayangnya, kondisi Pelabuhan Batu Ampar yang disebut sangat tidak manusiawi dan tak layak itu masih saja tetap dirasakan oleh calon penumpang Pelni hingga saat ini. (red)