BatamNow – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan delegasi dari negaranya segera berkunjung ke Sudan setelah kedua negara bersepakat melakukan normalisasi hubungan diplomatik, dilansir BatamNow dari tempo.co.
“Delegasi Israel akan berangkat ke Sudan dalam beberapa hari mendatang untuk menyelesaikan perjanjian,” kata Netanyahu pada konferensi pers dikutip dari Reuters, Minggu (25/10).
Kesepakatan yang diperantarai Amerika Serikat (AS) ini membuat Sudan menjadi negara Arab ketiga yang melakukan normalisasi dengan Israel setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Namun, saat ini belum jelas berapa lama kesepakatan ini bisa rampung. Para pemimpin sipil dan militer di dalam pemerintahan transisi Sudan terbelah mengenai seberapa cepat proses ini berlangsung. Mereka juga masih harus membahas seberapa jauh normalisasi hubungan dengan Israel itu terjadi.
Kesepakatan normalisasi ini terjadi beberapa hari setelah Sudan sepakat untuk membayar ganti rugi agar dikeluarkan dari daftar negara sponsor terorisme oleh AS.
Perdana menteri Sudan menginginkan mendapat persetujuan dulu dari parlemen untuk melanjutkan pembahasan yang lebih luas. Ini diperkirakan akan memakan waktu mengingat sensitifitas dan perbedaan antara para pemimpin sipil dan militer. Saat ini, Sudan juga belum menjelaskan kapan parlemen itu bisa terbentuk.
Presiden AS, Donald Trump, menjadi perantara kesepakatan ini lewat sambungan telepon antara PM Israel, Benjamin Netanyahu, PM Sudan, Abdalla Hamdok, dan Kepala Dewan Transisi, Abdel Fattah al-Burhan.
“Anda pikir Sleepy Joe bisa membuat kesepakatan seperti ini,” kata Trump menyebut rivalnya dalam pemilu Amerika yaitu eks Wakil Presiden Joe Biden. Biden memimpin sekitar sepuluh poin dalam jajak pendapat pasca debat terakhir kandidat Presiden pada pekan ini.(*)