BatamNow.com – Kebutuhan air bersih di Batam sangat tergantung intensitas air hujan yang ditadah oleh beberapa waduk yang ada.
Untuk memenuhi kebutuhan air itu tanggung jawab Badan Pengusahaan (BP) Batam.
BP Batam adalah pemilik otoritas pengelolaan waduk yang saat ini pengolahan airnya masih dikerjakan oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) di hari-hari terakhir.
Untuk memenuhi kebutuhan air baku pada Water Treatment Plan (WTP) di Waduk Muka Kuning, BP Batam melakukan pembangunan Jaringan Pipa Transmisi dari Waduk Tembesi ke Waduk Muka Kuning.
Pelaksanaan pembangunan proyek pipa tersebut dilakukan oleh PT Indobangun Megatama dengan waktu pelaksanaan: 120+15 hari (addendum) kalender.
Dikerjakan sejak 8 Juni 2020. Pipa proyek telah membentang sepanjang 3,6 kilometer. Proyek ini menghabiskan dana Rp 44,9 Miliar+Rp 4,5 Miliar (addendum), dengan total Rp 49,4 Milliar. Dana yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BP Batam.
Plh BP Batam Purwiyanto meresmikan pengoperasian jaringan pipa Waduk Tembesi – Muka Kuning, Selasa (27/10). Purwiyanto didampingi Direktur Badan Usaha Fasillitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan dan Perwakilan PT Indobangun Megatama, Robert Simanjuntak.
Pada kesempatan itu, Purwiyanto menyampaikan bahwa nanti akan ada penambahan WTP di Muka Kuning selain WTP yang sudah ada.
“BP Batam tidak dalam kondisi kekurangan anggaran (PNBP), jika ada indikasi kerusakan untuk segera diperbaiki, segera dianggarkan saja, karena PNBP-nya tidak terserap sehingga anggarannya longgar,” ungkap Purwiyanto.
“Waduk Tembesi akan dilakukan pengerukan terhadap adanya pendangkalan waduk mulai tahun ini,” sambungnya.
Pada sesi wawancara, Purwiyanto menyebut kapasitas Waduk Tembesi 600-700 liter per detik akan mencukupi kebutuhan lima tahun ke depan, tetapi bukan berarti lima tahun akan habis.
Dia mengimbau seluruh masyarakat Batam bersama-sama meningkatkan penghematan air bersih dan menjaga Waduk dan Daerah Tangkapan Air (DTA).
Sementara menurut Binsar, WTP Muka Kuning yang tadinya berkapasitas 300 liter per detik sudah ditingkatkan menjadi 530 liter per detik, jadi atraksi melebihi kapasitas waduk sehingga air baku cepat surut. Maka dibutuhkan suplai dari Waduk Tembesi, maka kekuranagn air di Muka Kuning dapat diatasi.
Karena Muka Kuning memiliki Tandon Air yang cukup besar yaitu 8.000 m3.
“Setiap minggu, yaitu Senin dan Kamis, BP Batam akan melakukan razia atau penertiban terhadap kegiatan ilegal disekitar Waduk Tembesi. Sedangkan pada hari Jumat akan melakukan penghijauan,” ujar Binsar.(Panahatan)