BatamNow.com – Hari ini, Senin (07/11/2022), sekitar 1.500 warga Perumahan Putra Jaya, Tanjung Uncang melakukan unjuk rasa ke kantor BP Batam yang berada di Batam Center.
Sekira pukul 08.45 WIB, rombongan warga pengunjuk rasa sudah mulai bergerak dari perumahan mereka menggunakan bus, lori, pick up dan kendaraan pribadi.
Ada sekitar 9 bus besar, beberapa lori, mobil dan motor dalam arak-arakan menuju Kantor BP Batam.
Warga berkumpul di fasilitas umum (fasum) Kompleks Perumahan Putra Jaya sejak pukul 07.00.
Unjuk rasa ini dari RW 15 dengan 9 RT adalah tindak lanjut dari pertemuan perwakilan warga dengan pihak PT Moya Indonesia pada hari Selasa (01/11).
Namun pihak PT Moya Indonesia hanya memberikan solusi jangka panjangnya. BP Batam, katanya, akan membangun WTP (Water Treatment Plant) khusus untuk wilayah Tanjung Uncang dengan 350 liter per detik.
Dan jangka pendeknya akan mendistribusikan air minum kepada warga menggunakan mobil tangki.
Keluhan warga ini mengenai air minum sudah dialami sejak sekitar 10 tahun lalu.
Unjuk rasa ini dilakukan karena kekecewaan warga akibat aliran air minum yang tidak mengalir selama 24 jam ke rumah warga Putra Jaya, Tanjung Uncang.
Dalam aksi unjuk rasa ini, warga tampak membawa spanduk-spanduk yang menyatakan kekecewaan mereka, dan juga ember.
Menurut Ketua RW 015 Perumahan Putra Jaya, Azwar Sukendi, warganya mengeluhkan layanan air minum yang kerap kali mati.
Bahkan warga harus begadang untuk menunggu air mengalir agar dapat ditampung.
Biasanya, air mengalir di atas pukul 23.00.
Apalagi 2 minggu terakhir ini, air baru mengalir di atas pukul 01.00.
Ia menyebutkan bahwa air yang kerap mati ini sudah terjadi sejak 10 tahun Tapi menurutnya layanan air minum ke warga Putra Jaya, Tanjung Uncang tak kunjung membaik.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, personel kepolisian dan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam sudah berjaga di gerbang Kantor BP Batam. (red)