BatamNow.com, Jakarta – Keberangkatan Kapal Motor (KM) Umsini dari Tanjung Priok dengan tujuan Kijang, Kepulauan Riau, mengalami penundaan lantaran cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Dijadwalkan semula KM Umsini berangkat pukul 16.00 WIB, namun karena gelombang tinggi, kapal tersebut baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pukul 17.40 WIB, sehingga keberangkatan selanjutnya harus ditunda. Ini berdampak pada tibanya KM Umsini di Kijang menjadi pukul 06.00 WIB.
Sebanyak 133 penumpang tujuan Kepulauan Riau dibawa dalam kapal tersebut. Kijang “Cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat kedatangan KM Umsini mengalami penundaan,” kata Evrina Hermawati selaku Pengawas Posko Terpadu Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok Shift I, Selasa (27/12/2022).
Pihaknya juga, lanjut, Evrina, tidak bisa memaksakan kapal tersebut untuk berangkat lebih cepat karena harus memantau perkembangan cuaca. “Tentu kami utamakan keselamatan para penumpang,” ujarnya.
Diberitakan, KM Umsini melayani rute perjalanan Kijang – Tanjuk Priok – Surabaya – Makassar – Maumere – Larantuka – Lewoleba – Kupang (PP).
“Kami tidak akan memaksakan harus berangkat tepat waktu tetapi malah membahayakan penumpang. Jadi yang terpenting, safety first,” tutur Evrina.
Dengan diberangkatkannya KM Umsini, jumlah penumpang naik di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok pun bertambah menjadi 2.127 orang.
Secara kumulatif, kata Evrina, per 18 Desember hingga 27 Desember 2022, total penumpang naik di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok sebanyak 7.536 orang dan total penumpang turun sebanyak 6.230 orang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperingatkan adanya prakiraan gelombang tinggi, di antaranya di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan Selatan Banten hingga Sumbawa, Samudera Hindia selatan Banten hingga Pulau Bali. Kemudian Perairan Utara Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Jawa Bagian Timur, Laut Flores bagian timur, Laut Banda, Perairan Kepulauan Babar-Tanibar, Samudera Hindia selatan NTB hingga NTT, Laut Natuna, hingga Perairan Kepulauan Selayar. (RN)