BatamNow.com – Warga Tanjung Piayu mengeluhkan pekerjaan proyek di kawasan Bukit Kemuning yang dinilai sembrono. Pasalnya, tanah dari kegiatan pemotongan bukit di sana, berceceran dan merembes ke Jalan S Parman dan menjadi licin setelah hujan. Akibatnya marak terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Pantauan BatamNow.com di lokasi, Selasa (28/02/2023) pukul 07.30 WIB, hanya dalam waktu sekitar 10 menit, 2 unit sepeda motor tergelincir di Jalan S Parman, arah dari kawasan Pancur menuju Bukit Kemuning. Ceceran tanah yang basah memang terlihat merembes ke jalan.
Salah satu korban kecelakaan, Joli, siku tangan kanannya terluka dan mengeluarkan darah. Pakaiannya kotor terkena lumpur, sepeda motornya juga lecet.
Korban lainnya adalah pasangan suami-istri, Lukman dan Indah. Mereka berdua juga luka-luka, sepeda motornya pun lecet.
“Entah bagaimana ini pekerjaan proyeknya, ceceran tanah di jalan ini meresahkan. Jalanan jadi licin juga karena hujan. Padahal saya mau berangkat kerja,” keluh Lukman.
Pengakuan warga, kondisi jalan yang berceceran tanah itu sudah sering mengakibatkan kecelakaan. Mereka menyesalkan pihak kelurahan setempat yang terkesan abai hingga ceceran tanah proyek itu mengakibatkan kecelakaan yang sudah berulang.
“Setahu saya, proyek ini mau buat apartemen. Pengawasnya Pak Darto,” ujar warga lainnya ke media ini.
Lokasi pemotongan bukit itu berada tepat di sebelah kiri Perumahan Nusa Indah di Tanjung Piayu. Di depannya adalah Jalan S Parman, akses utama warga yang hendak pergi beraktivitas.
Selasa (28/02) pagi, terlihat arus lalu lintas padat dan pengendara melaju hati-hati menghindari sebagian jalan yang licin karena tanah basah berceceran di atasnya. (HA)
Pemerintah daerah setempat yang harus maju bicara dengan pengembang SEGERA… Baca Selengkapnya