BatamNow.com, Jakarta – Keberanian Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Chrisanctus Pashcalis Saturnus yang akrab disapa Romo Paschal dalam melaporkan oknum yang diduga membeking pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di Batam, Kepulauan Riau, patut diapresiasi.
“Ini merupakan suatu bentuk dukungan terhadap kerja Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) juga,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (30/03/2023).
“Selama 3 tahun saya menjabat, keberadaan organisasi yang digerakkan oleh Romo Paschal sangat membantu kerja BP2MI dalam menanggulangi pengiriman pekerja migran secara ilegal, terkhusus di Batam. Bahkan peran Romo Pascal sangat vital dalam mengungkap siapa saja yang terlibat dalam praktik haram tersebut,” lanjutnya.
Diakuinya, BP2MI tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelamatkan atau memberi perlindungan terhadap PMI yang akan di kirim ke luar negeri. Salah satunya karena pintu keluar masuk orang di Indonesia sangat banyak dan luas.
“Untuk itu diperlukan kehadiran organisasi kemasyarakatan yang fokus dalam bidang penyelamatan pekerja migran yang menjadi korban perdagangan orang,” tutur Benny lagi.
Selain itu, sambung Wakil Ketua Umum Partai Hanura ini, tentu BP2MI harus berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, institusi, Pemda serta dari organisasi kemasyarakatan. Karenanya, apa yang dilakukan oleh Romo Paschal ini dinilai sangat positif untuk pencegahan ke depan.
Soal laporan yang dilayangkan Romo Paschal ke sejumlah institusi, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN), terkait dugaan keterlibatan Wakabinda Kepri membeking PMI ilegal di Batam, Benny mengapresiasi.
“Penyelundupan PMI ilegal dari Batam sangat masif dan diduga dibekingi oleh oknum aparat. Karena itu, perlu peran serta dari setiap elemen untuk memberantas praktik tersebut,” tegasnya.
Di sisi lain, Romo Paschal berterima kasih untuk dukungan yang diberikan oleh BP2MI. Baginya, dukungan tersebut merupakan sikap tegas dari pemerintah dalam memberantas TPPO di Kota Batam khususnya.
“Sikap tegas BP2MI dalam mendukung karya kemanusian ini kiranya bisa terus dilakukan. Sebagai aktivis, kami di sini juga bekerja keras, termasuk menghentikan upaya pelemahan terhadap aktivis dalam memberantas penempatan pekerja ilegal dan praktik TPPO di Tanah Air,” pungkasnya. (RN)