BatamNow.com – Emak-emak alias para ibu di Kavling Sagulung Baru (Saguba) menjerit meminta Kepala BP Batam Muhammad Rudi dan pihak PT Air Batam Hilir melihat nasib mereka yang kini menderita karena air tak mengalir 24 jam dalam seminggu terakhir.
“Pak Rudi dan PT Air Batam Hilir tolong lancarkan air kami di Kavling Sagulung Baru,” jerit mereka serempak di lapangan fasilitas umum di Blok J Kavling Saguba, Jumat (12/05/2023).
Menurut mereka, kondisi macetnya aliran air minum bukan hanya dialami warga Blok J RT 01/ RW 04, tapi di merata Kavling Saguba di Kecamatan Sagulung itu.
Seorang perwakilan emak-emak di sana, Efni Yenti menyebut sudah hampir 7 hari ini air tak mengalir dari pipa Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam. Ia juga yang getol menyuarakan di media sosial soal nasib warga di sana yang tak mendapat suplai air perpipaan beberapa hari ini.
“Sebelumnya itu pernah dua bulan kurang lebih, bahkan ada sebagian warga yang hampir tiga bulan tidak hidup airnya darah sini. Dan untuk sekarang ini, sudah hampir satu minggu semenjak tanggal 5 Mei mati air total dan sampai sekarang pun belum hidup,” jelas Efni didampingi emak-emak lainnya.
Menurut muslimah bercadar ini, daerah mereka memang kesulitan mendapat distribusi air perpipaan sejak lama, namun kini semakin para. “Sebelumnya hidup tapi cuma dari jam 12 malam sampai jam 4, subuh sudah mati lagi. Belakangan ini asli tak mengalir hampir seminggu,” keluh Efni.
Untuk itu, Efni sendiri telah mencoba meminta layanan pengiriman truk tangki air ke PT Air Batam Hilir lewat pesan WhatsApp ke nomor resminya. Namun, katanya, respons yang diterima tak dijalankan konkret meski dia sudah memesan sejak 10 Mei.
“Sudah di-oke-kan dan katanya diinfokan ke pihak terkait. Cuma tidak ada datang-datang sampai sekarang, air tangki yang saya order,” katanya.
Jumat pagi ini, lanjutnya, memang ada 1 unit truk tangki air yang dikirim dan dibagi-bagi ke sebagian warga Blok J Kavling Saguba. Tapi itu tidak cukup untuk warga yang mencapai ratusan KK di blok itu saja, padahal dengan jatah 1 drum per keluarga.
“Dan itu cuma bisa mencukupi untuk kebutuhan BAB lah, satu hari saja itu kalau satu drum itu,” terangnya.
Pantauan BatamNow.com di Kavling Sagulung Baru, hampir seluruh rumah di sana memasang tandon air. Wadah penampung air yang identik berwarna oranye terang itu rerata dipasang di atas dak beton atau atap. Kapasitasnya sekitar 1.000 liter.
Selain itu ada lagi drum yang disiagakan di luar rumah mereka.
Tapi kini, kebanyakan tandon air dan drum di sana kondisinya lagi kosong tak ada air.
Truk Tangki Air Tak Cukup, Kerap Bikin Warga Berantem
Suplai air dengan truk tangki oleh pihak SPAM BP Batam yang bermitra dengan PT Air Batam Hilir itu ternyata menimbulkan masalah.
Efni mengatakan, karena pasokan truk tangki air yang terbatas, kerap membikin warga di sana berantem.
“Rebut-rebutan, itu pun tidak semua dapat, itu di sebelah saya ada 3 orang yang tidak dapat,” jelasnya.
Rebutan air tangki ini sebab warga tak tahu pasti kapan jadwal selanjutnya pengiriman truk air dari pihak PT Air Batam Hilir maupun Badan Usaha SPAM BP Batam.
“Tidak tahu kapan, kadang ada sekali dua hari, tidakbisa ditentukan. Saya sudah order dua hari tapi tidak pernah datang,” tukasnya.
Saking tidak tahannya dengan kondisi air langka, para emak di Kavling Saguba bahkan sempat beramai-ramai menanti truk tangki air dari SPAM Batam pada Kamis (11/05), namun tidak datang.
Efni dan warga berharap BP Batam maupun PT Air Batam Hilir segera memberikan solusi terhadap langkanya air di Kavling Saguba.
“Kalau sudah tahu mati air di sini ditindaklanjuti, maksudnya dicukupi lah kebutuhan air seperti tangki air gitu, setiap hari didatangkan beberapa mobil tangki air biar kebutuhan kami tercukupi,” ucapnya.
Sementara Corporate Communication PT Air Batam Hilir Ginda Alamsyah Lubis bungkam tak memberi respons soal keluhan warga Kavling Saguba yang dikonfirmasi redaksi BatamNow.com. (D)