BatamNow.com – Persoalan krisis air di beberapa wilayah di Kota Batam tak kunjung selesai. Malah semakin parah kala terjadi pipa bocor seperti pada pipa DK Ozon di depan Kepri Mall pada Jumat (16/06/2023) lalu.
Dampaknya, air SPAM Batam tak mengalir total di beberapa wilayah seperti Bengkong, Jodoh, Nagoya, Sengkuang, Batu Ampar dan lainnya. Meski pipa bocor sudah diperbaiki, tak otomatis membuat air mengalir lancar.
Misalnya hari ini, Senin (19/06), beberapa warga masih belum bisa mengakses air minum perpipaan di rumah mereka. Ada yang membeli air minum dalam kemasan galon, namun ada juga mencoba alternatif sumber air lain karena tak sanggup terus menerus membeli air komersial.
Salah satu lokasi warga Batam mengambil air adalah di tepi Jalan Raja H Fisabilillah, tepatnya di samping pos Polisi Lalu Lintas dekat Flyover Laluan Madani, Batam Center. Air mengalir dari satu pipa berwarna putih tepat di atas parit di tepi Jalan Raja H Fisabilillah. Secara kasat mata, air tersebut tampak jernih dan tak berbau. Menurut warga, air itu dari mata air di sekitar lokasi.
Seorang warga Baloi Kolam, Juntak, mengatakan tak ada alternatif lain sehingga mengambil air yang mengalir dari pipa menuju saluran drainase.
“Sudah dua hari ini air tak mengalir di rumah. Bisa dua kali pulang balik ke sini dalam sehari,” kata Juntak yang datang membawa 10 galon berkapasitas 15 liter, dimuat dalam becak motornya.
Sebagai gambaran debit air, satu galon kapasitas 15 liter membutuhkan waktu 40 detik untuk terisi penuh. Juntak, bolak balik mengisi air setiap dua galon dan kemudian menaruh galon yang sudah penuh ke dalam bak di becak motornya.
Menurutnya, 20 galon itu adalah kebutuhan air buat 8 anggota keluarga di rumahnya untuk keperluan mandi, toilet bahkan minum.
“Kita pakai juga untuk minum, tapi dimasak dulu. Saya memang nggak tahu gimana kulitasnya tapi selama ini belum ada sakit,” ucapnya.
Juntak menyebut, banyak warga yang mengantre memgmbil air dari sana pada Sabtu malam dan Minggu malam kemarin. “Mulai dari motor, lori, mobil mewah pun ada yang datang ke sini semalam, antre ambil air,” terangnya.
Seorang ibu warga Baloi Kolam lainnya, bahkan datang ke sana untuk membilas pakaian yang terlanjur dicuci di rumahnya.
“Sore ini baru pulang kerja, ini mau bilas baju saja. Kalau air untuk mandi dan masak masih ada di rumah karena biasanya saya menampung,” ucapnya.
Hingga Senin pukul 17.07, warga masih silih berganti berdatangan membawa jeriken maupun galon kosong untuk menampung air di tepi Jalan Raja H Fisabilillah. (D)