BatamNow.com – Kasus penangkapan 88 orang komplotan warga negara Cina/Tiongkok yang digulung polisi karena terlibat dengan kejahatan love scam atau romance scam masih menjalani proses hukum.
Namun spekulasi liar yang menggelinding di tengah publik Batam, dua orang bernama Andi dan Ahong disebut-sebut melarikan diri ke Malaysia pasca penangkapan komplotan di Batam.
Banyak menyebut Andi masuk jaringan komplotan kejahatan love scam ini. Ia disebut juga yang menjadi fasilitator di Batam sehingga markas operasi sindikat scam itu bisa berjalan selama ini. “Ya dia lah di Batam yang memfasilitasi selama 5 tahun ini,” kata sumber BatamNow.com di salah satu KTV di Kawasan Nagoya, Batam.
Sedangkan Ahong, yang warga negara Cina juga disebut rekan kerja sama Andi.
Siapa sebenarnya Andi dan Ahong yang disebut-sebut itu serta peran masing-masing yang sebernarnya, masih dalam investigasi wartawan media ini.
Soal spekulasi yang menyebut Andi dan Ahong, belum terkonfirmasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pandra Arsyad belum merespons konfirmasi media ini.
Diduga keras aksi love scam masih ada di beberapa lokasi di Kota Batam.
Diberitakan, Polda Kepri, Divisi Hubinter Mabes Polri dan Ministry Police of Public Security of China menggulung komplotan pelaku kejahatan love scam yang bermarkas di Kompleks Cammo Industrial Park, Simpang Kara Kota Batam, pada Selasa (29/08).
Sebanyak 88 WN Cina yang diamankan dalam pengungkapan kejahatan transnasional itu, 83 pria dan 5 wanita.
“Love scams atau yang dikenal sebagai romance scam yaitu tindak pidana penipuan dengan memanipulasi korbannya secara emosional melalui hubungan romantis palsu. Seluruh tersangka adalah Warga Negara Asing (WNA) dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan tidak ada korban dari warga negara Indonesia dalam kasus ini,” kata Wakapolda Brigjen Asep Safrudin dalam konferensi pers, Rabu (30/08).
Wakapolda menegaskan mengingat tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam kasus ini, Polda Kepri akan melimpahkan kasus ini kepada Ministry Police of Public Security of China untuk penanganan lebih lanjut. (red)
Saya korban dari indonesia. Kerugian saya 63 juta pak, pelaku… Baca Selengkapnya
Tolong terus diselidiki pak kejadian yg saya alami dibulan oktober… Baca Selengkapnya
Tolong pihak terkait segera tindak lanjuti juga diindonesia karena saya… Baca Selengkapnya