BatamNow.com – Aliansi Mahasiswa Batam melaksanakan konsolidasi akbar seluruh mahasiswa se-Kota Batam pada Rabu (11/10/2023) menyikapi perkembangan terkini Program Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Menurut Aliansi Mahasiswa Batam, masih ada berbagai hal yang belum tuntas dilakukan pemerintah maupun BP Batam namun warga tetiba diminta pindah dari kampung-kampung di Rempang, Galang, Batam. Misalnya tentang Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang masih simpang siur posisi dan luasnya di tanah Rempang.
Warga terdampak PSN direncanakan direlokasi, padahal rumah penggantinya pun belum dibangun. Pun begitu, mayoritas warga kampung di Rempang masih mayoritas menolak relokasi.
Selanjutnya ada lagi dugaan kurang transparannya informasi yang disampaikan oleh pemerintah terkait Rempang Eco-City sehingga sering membuat menjadi simpang siur di tengah masyarakat.
Misalnya, informasi jumlah warga yang sudah bersedia direlokasi dan pindah ke hunian sementara sambil menunggu pembangunan rumah tetap. Padahal, warga Rempang menegaskan bahwa mayoritas mereka masih kukuh menolak relokasi/ penggeseran kampung.
“Kami beranggapan pemerintah sendirilah yang diduga memulai pemberitaan hoaks, maka wajarlah komentar yang tidak terkendali oleh masyarakat yang menanggapi polemik yang terjadi,” ujar Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Kota Batam Andre Sena, Kamis (12/10/2023).
@batamnow Rempang 28 September 2023: Digeser Pun Warga Tetap Tolak, Minta Investasinya Dipindah Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo #rempangecocity #rempanggalangtanahmelayu #ham #komnasham ♬ original sound – BatamNow.com
Andre Sena sangat menyanyangkan hal ini dan beranggapan kejadian ini sangat memalukan.
“Tentu ini sudah sangat mencoreng nama baik Negara Indonesia di mata Internasional, yang mana saat ini Negara kita banyak mendapat pujian dari negara lain perihal bagaimana cara Presiden mengelola bangsa ini sampai pada titik dimana banyak kemajuan dan peningkatan dengan melihat indikator peningkatan ekonomi dari tahun ke tahun,” ujarnya.
“Kami tidak pernah menolak Investasi, namun kalau banyak masalah yang ditimbulkan dan gelombang penolakan dari berbagai kalangan khususnya warga yang terdampak terus terjadi, ditambah lagi temuan DPR RI adanya oknum BP Batam diduga meminta fee 6 sampai 10 dolar untuk penyediaan lahan bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di Batam maka semestinya pemerintah pusat mengkaji ulang proyek ini dan pihak yang menimbulkan masalah harus ditindak tegas,” tambahnya.
Aliansi Mahasiswa Batam mendukung warga Rempang-Galang untuk menolak adanya relokasi tersebut, serta meminta agar aktivitas pengukuran lahan dan lainnya mohon segera dihentikan.
”Melihat dinamika yang terjadi maka Aliansi Mahasiswa Kota Batam mengambil sikap mendukung warga Rempang-Galang untuk tidak direlokasi dan sebelum semua permasalahan selesai, mohon hentikan semua aktivitas pengukuran lahan yang dilakukan orang suruhan PT MEG di Rempang agar situasi tidak memanas kembali,” ujar Andre dengan tegas.
“Apabila pernyataan sikap ini tidak di indahkan maka Aliansi Mahasiswa Kota Batam akan berkonsolidasi dengan masyarakat Rempang-Galang untuk mengadakan aksi besar-besaran turun kejalan untuk membela hak-hak warga yang seakan-akan diperjual-belikan demi membela investasi,” lanjutnya kepada awak media.
“Kami juga tidak ingin masalah tersebut terus menerus bergejolak dan pemerintah tidak bisa mengatasinya sehingga Kota Batam tidak kondusif. Apalagi sebentar lagi kita ketahui bersama bahwa Indonesia masuk ke dalam tahun politik dan jangan sampai warga yang terdampak jadi korban politik yang bisa saja dinamika yang terjadi ini akan digiring menjadi masalah politik kepentingan,” tutupnya.
@batamnow Bahlil Didemo Emak-emak Rempang di Tanjung Banun Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo #rempangecocity #rempanggalangtanahmelayu #ham #komnasham ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Aliansi Mahasiswa Batam menegaskan masih komitmen untuk membela masyarakat Rempang dengan jargon menolak relokasi tapi tidak menolak investasi.
Kemudian mahasiswa juga menyoroti tahanan buntut demo pada 11 September 2023 di depan BP Batam.
Irwanda salah seorang Koorlap Aliansi Mahasiswa Batam, beranggapan bahwa kejadian yang menyebabkan ditahan-nya 35 pendemo kala itu merupakan pengejawantahan sikap tidak terimanya warga Melayu terhadap tindakan aparat Tim Terpadu pada kejadian 7 September di Jembatan IV Barelang hingga ke Simpang Sembulang. Peristiwa yang diduga terjadi pelanggaran HAM buntut bentrok itulah yang disebut memantik emosi warga Melayu hingga demo di depan Kantor BP Batam berujung ricuh.
“Wajar kalau bangsa Melayu marah karena melihat saudaranya di Rempang seakan teraniaya, maka perlu perlakuan hukum yang khusus bagi mereka yang ditahan bahkan bila perlu mereka seharusnya dibebaskan,” ucap Irwanda.
Seperti diketahui, Kota Batam saat ini menjadi sorotan nasional bahkan internasional sebab polemik PSN Rempang Eco-City yang digadang-gadang akan mendatangkan investasi sekitar Rp 381 triliun.
Namun dampak proyek itu, kampung-kampung di Rempang terancam direlokasi. Tak dimungkiri, warga Melayu asli yang telah hidup turun-temurun di pulau tersebut pun menolak digusur/digeser dari kampung leluhurnya.
Sebagai dukungan terhadap warga Rempang, Galang, Aliansi Mahasiswa Batam menyiapkan beberapa langkah konkret untuk aksi dalam waktu dekat dan akan ada lanjutan kegiatan selepas konsolidasi akbar. (*)