BatamNow.com – Suasana di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam dipadati warga sejak pagi, Selasa (30/01/2024).
Pantauan BatamNow.com di lokasi, sekitar ratusan masyarakat silih berganti memasuki kantor pelayanan di Kecamatan Sekupang itu.
Bahkan semua loket layanan yang disediakan, penuh dipadati masyarakat. Belum sampai waktu istirahat siang, antrean tunggu sudah mencapai nomor 110.
“Mau ngurus Kartu Keluarga, baru pindah ke sini (Batam) sudah seminggu ini lah belum selesai juga. Katanya kemarin tinggalkan nomor HP di sini, sampai sekarang belum dihubungi juga,” ujar Parto warga domisili Kecamatan Batu Aji, ditemui di Kantor Disdukcapil Batam.
Tidak hanya dia, beberapa warga pun demikian juga, mengeluhkan lamanya masa pengurusan dokumen kependudukan dan sejenisnya.
Sebagian lagi dari warga yang mengantre itu, ingin mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sudah lama diurus namun tak kunjung dicetak.
“Sudah hampir lebih satu minggu, KTP saya belum dicetak juga. Saya cuman mau cetak ulang KTP saja, bukan buat baru. Padahal katanya kemarin akan dihubungi, setelah saya datang ke sini, malah jaringan yang terganggu katanya,” ujar Asep warga Bengkong.
Selain waktu pengurusan yang dirasa lelet, keresahan mereka makin bertambah manakala tak memadainya tempat menunggu antrean di Kantor Disdukcapil Batam.
“Ya begini lah mas, panas-panasan lah. Karena di situ kan sudah penuh,” keluh Mawar sambil menunjuk tempat tunggu berkanopi di depan loket layanan.
“Nanti kalau nggak ditunggu, lewat nanti nomor antreannya. Ini saja sudah mulai dari pagi saya di sini, tapi belum dipanggil juga,” lanjutnya.
Kemudian wartawan BatamNow.com menjumpai Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Batam, Suharto SE untuk mengkonfirmasi terkait penumpukan warga di kantor tersebut.
“Mereka kan mengajukan data dari WhatsApp, mengajukan karena belum ada blangko. Sekarang blangko sudah ada, datang lah dia, makanya menumpuk,” ucap Suharto.
Selain blangko yang tidak tersedia sebelumnya, Suharto juga mengungkapkan ada juga kendala jaringan yang sering gangguan atau down.
“Ya namanya jaringan pusat kan. Tadi pagi saat ada pemberitahuan dari pusat, jaringan terputus, kita kan kerja pakai jaringan, kita operator, makanya terjadi penumpukan,” tandasnya.
Menurutnya, arus keluar-masuk penduduk dari dan ke Batam cukup tinggi.
Suharto juga menerangkan bahwa pencetakan KTP beberapa bulan ini mengalami kekurangan blangko, karena persediaan dari pusat itu menipis, apalagi menghadapi momen Pemilu yang sudah dekat. (Aman)