BatamNow.com – Warga Pulau Rempang yang tengah berjuang mempertahankan kampungnya dari ancaman relokasi, mengalami intimidasi dengan upaya pembakaran gardu listrik dan spanduk penolakan relokasi yang dipasang di kiri dan kanan gapura Kampung Sembulang Hulu.
Pembakaran diduga dilakukan pada subuh tadi. Bekasnya baru diketahui warga pada pagi ini, Sabtu (31/08/2024). Pada gardu, tiang dan pondasinya gosong terbakar. Sementara pada spanduk ‘Tolak PSN Rempang Eco-City’, sisi kanan bawahnya yang dilalap api.
“Mungkin subuh, tengah malam masih ada orang kami patroli,” kata warga Sembulang Hulu kepada BatamNow.com, Sabtu pagi.
Pun malam tadi, warga masih berkumpul untuk mengambil kembali haknya yakni bangunan posko di Simpang Dapur Enam. Mereka mengawal proses pengosongan personel Tim Terpadu dan barang-barangnya dari posko yang dibangun swadaya dari iuran dikumpulkan warga.
Ia katakan, pasca pembakaran gardu itu, suplai arus listrik ke Kampung Sembulang Hulu masih aman, untuk saat ini.
Ini sudah kali kedua ada dugaan sabotase fasilitas kelistrikan untuk ke kampung di Rempang itu. Beberapa waktu lalu, salah satu tiang listrik diduga digali hingga posisinya miring nyaris tumbang.
“Makin kita diintimidasi/ disabotase, semakin kita perketat penjagaan kita,” tegasnya.
Terkait gardu listrik yang dibakar pihak tak bertanggung jawab itu, warga Rempang sudah melaporkan ke pihak PLN Batam.
“Kita lapor langsung ke PLN,” katanya.
“Walaupun ada intimidasi, kami tidak akan pernah takut. Kami masyarakat Rempang tidak akan pernah takut terhadap intimidasi, teror, ataupun ancaman dari pihak manapun. Kami akan tetap semangat, malah lebih semangat,” kata warga lainnya. (D)