BatamNow.com – Beberapa orangtua dan wali murid menggelar unjuk rasa di sekitaran Genta 1 Batu Aji, Rabu (24/11/2021). Mereka menolak tudingan terjadi kekerasan di Sekolah Penerbangan (SPN) Dirgantara Batam.
Menanggapi hal itu, pemerhati anak di Provinsi Kepri Erry Syahrial menghargai aksi beberapa orangtua murid itu namun menurutnya bukan berarti tidak ada kekerasan di SPN Dirgantara Batam
“Kan tidak semua jadi korban. Laporan ke Polda saja, sudah enam orang yang melaporkan. Yang demo ini mungkin yang nggak mengalami kekerasan. Kalau semuanya mengalami kekerasan ya tambah parah lah sekolah itu,” Erry menjawab BatamNow.com, Kamis (25/11).
Erry tambahkan, dugaan kasus kekerasan terhadap siswa itu masih dalam proses di kepolisian. Sebelumnya, beberapa orangtua siswa yang anaknya diduga menjadi korban kekerasan di SPN Dirgantara telah membuat laporan ke Polda Kepri pada Jumat (19/11).
“Kemarin Ketua KPPAD Batam diperiksa sebagai lembaga pengawasan dan yang mengadvokasi anak-anak ini dan turun ke lapangan mengawasai kasus ini,” jelas Erry.
Erry yang juga Ketua KPPAD Batam periode 2010-2021 ini berharap kasus dugaan kekerasan di SPN Dirgantara ini dapat diselesaikan.
“Saya berharap berjalan sesuai fakta yang terjadi, pihak sekolah nggak usah menutupi,” Erry mengingatkan.
Ia juga mengimbau tim khusus dari Provinsi Kepri yang dibentuk untuk menangani kasus dapat bekerja secepatnya sebab anak-anak itu butuh kepastian kelanjutan pendidikannya.
“Harapan saya anak-anak yang masih bersekolah ini bagaimana dilindungi hak pendidikannya, harus ada solusi,” ujarnya.
Sekolah, lanjut Erry, harus zero kekerasan. “Harus ramah anak, tidak boleh ada kekerasan di sekolah. Itu amanat Undang-undang,” tegas Erry. (LL)