BatamNow.com – Jembatan layang atau Flyover Laksamana Ladi yang baru sehari beroperasi setelah diresmikan Kepala BP Batam Muhammad Rudi, kini bagian aspalnya ada yang berlubang.
Pantauan BatamNow.com di lokasi, Rabu (01/01/2025) sekira pukul 11.30 WIB, ada beberapa titik lubang pada permukaan aspal yang melapisi beton struktur flyover.
@batamnow Jembatan layang atau Flyover Laksamana Ladi yang baru sehari beroperasi setelah diresmikan Kepala BP Batam Muhammad Rudi, kini bagian aspalnya ada yang berlubang. Pantauan BatamNow.com di lokasi, Rabu (01/01/2025) sekira pukul 11.30 WIB, ada beberapa titik lubang pada permukaan aspal yang melapisi beton struktur flyover. Salah satunya, terletak sekitar 100 meter dari ujung flyover, dekat SPBU Sei Ladi, dari arah Sekupang menuju Batam Center. Titik lubang ini adalah salah satu yang cukup parah kerusakannya, pada sambungan (expansion joint) antara abutmen dengan Erection PC-U Girder jembatan. Lebar lubangnya sekitar 20 sentimeter (cm)-an atau sepanjang telapak kaki orang dewasa, membentang 4 meter pada badan jalan dengan 3 lajur itu. Selain berlubang, ada juga retakan pada permukaan aspal jalan. Kondisi jalan berlubang itu berpotensi membahayakan pengendara yang melintas, khususnya pengguna sepeda motor. #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #fyp #fypシ #flyoverseiladi #seiladi #flyoverlaksamanaladi ♬ Orang Ketiga (Versi Akustik) – Thomas Arya
Salah satunya, terletak sekitar 100 meter dari ujung flyover, dekat SPBU Sei Ladi, dari arah Sekupang menuju Batam Center.
Titik lubang ini adalah salah satu yang cukup parah kerusakannya, pada sambungan (expansion joint) antara abutmen dengan Erection PC-U Girder jembatan. Lebar lubangnya sekitar 20 sentimeter (cm)-an atau sepanjang telapak kaki orang dewasa, membentang 4 meter pada badan jalan dengan 3 lajur itu.
Selain berlubang, ada juga retakan pada permukaan aspal jalan.
Kondisi jalan berlubang itu berpotensi membahayakan pengendara yang melintas, khususnya pengguna sepeda motor.
Menurut salah seorang pekerja di lokasi proyek, jalan itu sudah beroperasi sejak pukul 15.00 WIB, setelah peresmiannya pada Selasa (31/12) pagi.
Saat peresmian, Muhammad Rudi juga sudah mewanti-wanti bahwa flyover itu belum bisa digunakan sebagaimana spesifikasi seharusnya.
“Untuk umum sudah boleh lewat, tapi untuk kendaraan berat, kan itu berisiko, itu nanti baru boleh lewat dua minggu lagi lah,” kata Rudi ketika diwawancarai setelah acara seremonial persemian Flyover Laksamana Ladi, Selasa siang.
Meski Rudi berkata demikian, menurut salah seorang pekerja di sana bahwa enderaan berat pun sudah melewati flyover itu setelah pembukaan garis pembatas akses masuk jembatan layang dari arah Tiban.
“Setelah dibuka garis pembatas itu, kendaraan sudah lewat sini (flyover) semua, kemarin udah ada juga yang lewat kendaraan yang rodanya lebih 10 (kontainer),” katanya.
Padahal dalam seremonial itu, Kepala BP Batam yang adlaah ex-officio Wali Kota Batam, memerintahkan Dinas Perhubungan Kota Batam dan BP Batam, agar merekayasa jalannya, selama dua minggu ke depan agar tidak dilintasi kendaraan berat.
“Terus mau dari mana kendaraan berat itu lewat apabila datang dari Sekupang mau mengarah ke Batam Center, kan lampu merah (traffic light)-nya sudah nggak difungsikan, dan nggak ada juga petugas yang berjaga di sini,” ucapnya.
Hari ini, Rabu (01/01/2025), terlihat juga dua unit mobil truk berjenis Crane berkapasitas 12 ton, sedang mengerjakan pemasangan parapet di abutment jembatan atau tepatnya pada pangkal flyover di seberang Universitas Internasional Batam.
Flyover Laksamana Ladi menelan biaya sekitar Rp 132 miliar untuk tahun anggaran 2023-2024 yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Proyek ini, dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan konsultan PT Disiplan Consult.
Proyek multiyears contract (MYC) itu ditargetkan rampung dalam 370 hari kalender, dimulai sejak 28 Desember 2023 hingga 31 Desember 2024. (A)