BatamNow.com – Karut-marut pelayanan aliran air minum perpipaan di Batam, yang semakin meresahkan masyarakat pelanggan, disebab pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) agaknya belum berpengalaman.
Indikasi ke arah itu dapat ditafsirkan dari narasi siaran pers BP Batam Nomor 8/SP-A1.5/1/2023 tanggal 19 Januari 2023 yang disampaikan Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait dan Direktur Badan Usaha (BU) Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam, Memet E Rachmat.
Dalam poin lain siaran pers itu, BP Batam memohon pengertian masyarakat Batam dimana pengelola SPAM “yang terhitung baru dalam menangani suplai air bersih di Batam.”
Selain “belum berpengalaman”, BP Batam juga memohon untuk tidak membandingkannya dengan perusahaan pengelola air minum terdahulu.
Meski tidak disebut langsung namun bisa ditebak “perusahaan terdahulu” yang dimaksud adalah PT Adhya Tirta Batam (ATB). ATB adalah pengelola SPAM dengan masa konsesi 25 tahun yang berakhir kontraknya pada 14 November 2020.
“Memohon pengertian masyarakat agar tidak membandingkan perusahaan terdahulu dengan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir,” begitu narasi siaran pers itu.
BP Batam juga agaknya menyadari banyak kelemahannya di pusaran pegelolaan air minum dan untuk itu akan melakukan pengawasan ketat terhadap mitra SPAM yang ditengarai belum berpengalaman itu.
Ada apa dengan pegelola SPAM Batam mitra BP Batam, yakni PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir perusahaan konsorsium PT Moya Indonesia milik Grup Salim dan PT Pembangunan Perumahan Tbk milik BUMN itu?
“Kami menyadari masih banyak yang harus diperbaiki khususnya dalam penyediaan air bersih kepada masyarakat. Pengawasan maksimal akan kami lakukan kepada mitra BP Batam untuk pelayanan yang lebih baik,” demikian dikutip dari siaran pers dari Ariastuty.
Narasi siaran pers BP Batam kali ini sontak saja memantik tanya bagi warga Batam.
Di satu pihak sangat menyayangkannya. Kata mereka: kalau benar seperti itu amat disayangkan karena BP Batam memenangkan para pengelola SPAM yang belum mumpuni. “Ada apa di balik ini semua, pantasan karut marut pegelolaan jaringan air minum, selain meresahkan pelanggan juga dirugikan,” ujar mereka senada sebagaimana dihimpun kru media ini.
Diumumkan pada 21 April 2022, adapun pemenang lelang pengelola SPAM Batam dalam masa kontrak 15 tahun adalah PT Moya Indonesia dan PT Pembangunan Perumahan (Pesero) milik BUMN itu.
PP sendiri selama ini sebagaimana dipahami publik bergerak di bidang konstruksi. Kali ini ke Batam —entah mengapa— berputar haluan mengelola SPAM.
Baik PT Moya Indonesia, perusahaan entitas perusahaan Anthoni Salim itu maupun PP membentuk satu konsorsium dan membuat perusahaan patungan PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir.
Kedua PT dimaksud menjadi mitra pengelola SPAM BP Batam yang kini terseok-seok menangani tugas dan fungsinya sebagai operation and maintanance (OM) SPAM Hulu dan Hilir di BP Batam.
Layanan SPAM Batam Lewat IG Main Ancam?
Sejak PT Moya Indonesia pengelola transisi SPAM Batam pada 15 November 2020, masalah pelayanan air minum perpipaan ke masyarakat pelanggan tak lekang dari masalah pelayanan buruk.
Selama itu pula, fungsi sosial air hampir tak nyata bagi masyarakat. Konsumen SPAM Batam merasa tak nyaman dan tidak mendapat keadilan dan hak sosial atas air minum sebagai sumber kehidupan mereka. Sebaliknya, secara teori hukum perundang-undangan negara menjamin tercukupinya kebutuhan akan air minum warga, tanpa cela.
Akibar pelayanan buruk, pengelola SPAM Batam dan Kepala BP Batam Muhammad Rudi kerap didemo masyarakat karena air minum hajat hidup orang banyak itu tak disalurkan dengan baik.
Meski begitu, yang mengherankan publik, pada lelang kontrak SPAM permanen selama 15 tahun ketika perusahaan salah satu orang terkaya di Indonesia itu justru dengan mulus semulusnya memenangkan kontrak lelang dan seakan tak ada cacat.
Pelayanan buruk terus terjadi. Dan dalam dua hari belakangan sebelum Imlek 2023, sejumlah warga di kawasan Nongsa, Batam terpaksa menangguk air kubangan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi mereka karena aliran air minum perpipaan milik BP Batam mati total. “Ini mengerikan,” kata warga.
Semakin meresahkan bukan saja karena aliran air minum perpipaan ini mati total ke beberapa kawasan di Batam, tapi layanan pun sudah main ancam di Instagram milik Badan Usaha (BU) SPAM Batam (@spambpbatam).
SPAM Batam menawarkan truk tangki kepada masyarakat yang memerlukan lewat IG, khusus bagi yang terdampak pelayanan buruk. Namun syaratnya: bagi pemesan lewat online harus mem-follow akun @spambpbatam dan mengirimkan pesan atau direct message (DM) yang sopan agar dilayani.
Para warganet pelanggan air minum pun marah bahkan banyak “menyerang” narasi ancaman pengelola SPAM Batam itu.
“Kami bukan ngemis, kami ini berbayar,” begitu dibalas oleh salah satu akun di IG itu.
Pengelola SPAM Batam, “haus kehormatan, tapi tidak manusiawi,” tulis yang lain.
“Alamak! pelayanan pengelola SPAM main ancam segala. Sudah tak mampu jalankan SPAM sesuai perintah negara, pelanggan pula yang dimusuhi,” kata Sarmidi warga Bengkong Mahkota.
“Begitu digdayanya perusahaan pengelola SPAM Batam sampai terkesan mengalakan peraturan perundang-undangan dan negara,” kata Sudarmono warga Sekupang.
Lebih miris lagi, sejumlah warga di Kecamatan Nongsa terpaksa menggunakan air dari kubangan untuk memenuhi kebutuhan mereka, Minggu (22/01).
“Nggak ada truk air datang padahal sudah dua hari ini air mati,” ujar Adi, warga Perumahan Family Dream, saat ditemui BatamNow.com di lokasi kubangan air di tepi Jalan Hang Tuah, Kelurahan Batu Besar, Minggu sore.
Berdasarkan pengumuman SPAM Batam, daerah yang terdampak aliran airnya antara lain: Perumahan Pinang Raya, Perumahan Citra Mas, Garden Raya, Buana Vista, Bukit Raya, Citra The Hills, Bintang Raya, Bukit Palem, Sugiraya, Taman Raya, Alam Raya, Cendana, Bida Asri 2, Botania 1 & 2, Cikitsu, Pesona Asri, Marbela, Odesa, Bandara, Punggur, Kabil dan sekitarnya.
Hingga Senin (23/01) pagi, belum ada pengumuman dari SPAM Batam maupun PT Air Batam Hilir di Instagram, apakah sudah teratasi masalah suplai air yang kini memasuki hari ketiga. (red)