BatamNow.com – Hingga Minggu (03/12/2023) pagi, aliran SPAM Batam masih mati ke kawasan Nagoya, Batu Ampar, dan lainnya.
Sejumlah pengusaha hotel, restoran dan fasilitas bisnis lainnya menjerit.
“Sudah tiga hari air tak mengalir, para wisatawan marah-marah tak ada air cebok di hotel ini,” kata salah seorang petugas hotel di Kawasan Nagoya.
Kondisi demikian juga dialami hotel dan restoran lainnya hingga ke kawasan Bengkong. “Itu kami lagi beli air tangki, kalau air tangki dari SPAM susah mintanya, pelayanan ya membingungkan,” kata petugas hotel dan restoran di sana.
Informasi di lapangan, satu truk tangki air itu dibeli warga sekitar Rp 700 ribu bahkan hingga Rp 1 juta, dari pihak swasta. Kapasitasnya sekitar 5.000 liter (5 m³).
Itu pun warha harus mengantre. Sementara truk tangki air dari PT Air Batam Hilir mitra BP Batam mengelola SPAM, sulit dihubungi.
Selain itu, salah satu hotel di kawasan Sei Jodoh, terpaksa menutup sport center-nya karena ketersediaan air tak mencukupi. “Dalam beberapa hari ini, arena kolam renang ditutup karena pasokan air SPAM mati total,” sebutnya dalam pengumuman di WhatsApp Group.
Kejadian di kota patiwisata ini berulang terjadi.
Pengumuman dari PT Air Batam Hilir, pipa DN 300 mm yang patah di Simpang Indomobil di Lubuk Baja, telah selesai diperbaiki pada Sabtu pukul 21.30 WIB.
Namun, belum ada diumumkan progres perbaikan pipa DN 600 mm yang juga patah di lokasi tersebut, empat hari lalu.
Direktur Utama (Dirut) PT Air Batam Hilir (ABHi) Mujiamana Sukirno membenarkan bahwa pipa 600 mm itu belum selesai diperbaiki.
Ketika ditanya mengapa perbaikan pipa itu lama, sudah memasuki hari keempat sejak patah, ia mengatakan kerusakan jauh lebih kompleks dari apa yang mereka perkirakan.
“Pipa berada pada tebing curam baru ber lumpur. Patok patok thrustblock beton penyangga pipa bergeser dari posisinya. Rangkaian pipa yang dicor dengan thrustblock ternyata terputus. Dan dikelilingi kabel listrik, pipa gas serta lumpur lembek,” jelasnya lewat pesan WhatsApp kepada BatamNow.com, Minggu (03/12).
Adapun kedua pipa di Simpang Indomobil tersebut patah tertimpa ekskavator yang terjungkir balik pada Kamis (30/11) malam.
Dijelaskan BP Batam, kejadian itu diakibatkan oleh pergeseran tanah yang membuat ekskavator parkir di sana tumbang dan menghantam dua pipa air di bawahnya. Malam itu, Batam diguyur hujan beberapa jam.
Berdasarkan pengumuman PT ABHi, pipa patah di Simpang Indomobil berdampak ke matinya aliran air ke wilayah Batu Batam, Baloi Center, Nagoya, Jodoh, Batu Ampar, Kp Utama, Pelita, Ocarina, Bengkong, Sei Panas, Tanjung Buntung, Borobudur, Melcem, Sengkuang, Batu Merah, Citra Buana, Seraya, RSBK, Harapan Bunda, Awal Bros, Elisabeth, Bengkong Polisi, Bengkong Abadi, Bengkong Langit dan sekitarnya. (red)