BatamNow.com, Jakarta – Hari raya Idulfitri di Indonesia kerap disebut Lebaran, sedangkan hari raya Idul Adha dikenal juga dengan nama Lebaran Haji atau Lebaran Kurban.
Dilansir Kompas, masyarakat Indonesia bahkan lebih sering menggunakan kata Lebaran daripada hari raya Idulfitri. Hal itu kemungkinan karena kata Lebaran lebih ringkas dibandingkan Idulfitri.
Asal-usul Penggunaan Kata Lebaran untuk Hari Raya Idulfitri
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (20/04/2022), pengamat bahasa Indonesia, Ivan Lanin mengatakan, sejauh ini belum ditemukan sumber autentik tertulis terkait asal-usul kata Lebaran dan sejak kapan digunakan oleh masyarakat.
“Kata itu tidak dikenal dalam bahasa Arab dan bukan berasal dari bahasa itu,” kata Ivan.
Akan tetapi, beberapa sumber tersier menuliskan bahwa kata itu kemungkinan berasal dari bahasa daerah.
Ivan menjelaskan, ada empat bahasa daerah yang disebut menjadi asal kata Lebaran, yakni bahasa Jawa “lebar” (selesai), bahasa Sunda “lebar” (melimpah), bahasa Betawi “lebar” (luas), dan bahasa Madura “lober” (tuntas).
Ivan menuturkan, Sastrawan Sunda, Ace Salmun Raksadikaria bahkan menyebut dalam tulisannya bahwa kata Lebaran berasal dari tradisi Hindu.
“Konon, ada tulisan dari Mas Ace Salmun Raksadikaria, sastrawan Sunda, yang menyatakan kata itu berasal dari tradisi Hindu pada tulisannya dalam sebuah majalah (1954),” ujar Ivan.
“Konon juga, budayawan Umar Khayam menyatakan bahwa tradisi perayaan Lebaran dimulai pada abad ke-15 di Jawa oleh Sunan Bonang, salah seorang anggota Wali Songo,” imbuhnya.
Ivan tak bisa memastikan mengenai hubungan kata Lebaran dengan selesainya puasa Ramadhan selama sebulan penuh.
Menurut Ivan, KBBI mencantumkan arti Lebaran sebagai ‘hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan’.
“Arti yang lain merupakan interpretasi. Saya belum menemukan sumber autentik. Etimologi atau asal kata memang kerap sulit ditelusuri,” pungkasnya. (*)