Banjir di Batam Makin Sering, Pengamat Lingkungan: Akibat Deforestasi dan Drainase Tak Terawat - BatamNow.com Verifikasi
BatamNow.com
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional
No Result
View All Result
BatamNow.com

Banjir di Batam Makin Sering, Pengamat Lingkungan: Akibat Deforestasi dan Drainase Tak Terawat

08/Mei/2025 19:53
Banjir di Batam Makin Sering, Pengamat Lingkungan: Akibat Deforestasi dan Drainase Tak Terawat

Ilustrasi. Tepi jalan di Kota Batam dengan kondisi gundul tanpa pepohonan. (F: BatamNow)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke Facebook

BatamNow.com – Banjir yang kembali merendam sejumlah wilayah di Kota Batam menuai kritik tajam dari pengamat lingkungan.

Azhari Hamid, M.Eng, menilai penyebab utama banjir adalah alih fungsi lahan hutan yang tidak terkendali serta buruknya sistem drainase kota.

“Alih fungsi hutan dilakukan secara masif tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan. Pembangunan dilakukan tanpa perencanaan sistem drainase yang terintegrasi,” kata Azhari kepada BatamNow.com, Kamis (08/05/2025).

Pemerhati lingkungan hidup di Kota Batam, Azhari Hamid, M.Eng. (,F: Dok. Pribadi)

Menurutnya, drainase yang ada saat ini tidak mampu menampung curah hujan tinggi karena dimensinya kecil, penuh sedimentasi, dan banyak yang tidak pernah diuji fungsinya.

Kondisi ini diperburuk oleh minimnya perawatan dari instansi terkait. Ia menyebut banyak saluran drainase hanya dibangun untuk memenuhi kebutuhan kawasan tertentu tanpa terkoneksi dengan wilayah lain.

“Kita temukan banyak drainase yang dibuat hanya untuk mengalirkan air dari satu kawasan saja. Tidak ada kesepakatan desain dengan kawasan sekitar, padahal air tidak mengenal batas kepemilikan,” jelasnya.

Kolase foto. Banjir di Simpan gKepri Mall, Batam, pada Senin (05/05/2025). (F: Facebook)

Kendala lain, kata Azhari, adalah ketiadaan lahan untuk memperluas sistem drainase. Banyak area yang seharusnya bisa digunakan kini sudah tertutup bangunan milik pribadi maupun perusahaan.

Ia juga menyinggung perilaku masyarakat yang masih rendah dalam memilah sampah rumah tangga. Sampah yang menyumbat saluran air kerap mempercepat terjadinya banjir.

“Kesadarannya masih rendah. Banyak yang merasa sudah bayar iuran sampah, lalu enggan ikut menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Azhari.

Banjir merendam ruas Jalan Ahmad Yani (menuju Batam Center), di Simpang Panbil Mall, Kamis (03/10/2024). (F: BatamNow)

Lebih lanjut, Azhari menyebut deforestasi sebagai akar masalah yang paling serius. Kawasan tangkapan air (catchment area) di Batam terus menyusut karena pembukaan lahan untuk pembangunan.

Padahal, area tersebut berfungsi penting dalam menahan dan menyerap air hujan.

“Kalau dibiarkan, banjir di Batam akan semakin parah dan jadi masalah tahunan. Perlu pembenahan dari hulu sampai hilir,” ujarnya. (A)

Berita Sebelumnya

Wakil Gubernur Kepri Terima Kunjungan Deputy Chief of Mission Konjen India untuk Bahas Potensi Investasi

Berita Selanjutnya

5 Program Unggulan PWI Kepri Dimuat dalam Buku “Rekam Jejak 20 Tahun PWI Kepri”

Berita Selanjutnya
5 Program Unggulan PWI Kepri Dimuat dalam Buku “Rekam Jejak 20 Tahun PWI Kepri”

5 Program Unggulan PWI Kepri Dimuat dalam Buku "Rekam Jejak 20 Tahun PWI Kepri"

guest
Recipe Rating




guest
Recipe Rating




0 Komentar
Tanggapan
Lihat semua komentar
iklan push bike
iklan AEC
iklan PLN
ucapan ke gub
ucapan ke wako

KUNJUNGI NUVASA BAY

https://www.youtube.com/watch?v=q7ClkhqF6-Q&ab_channel=BatamNowTV
BatamNow.com

© 2021-2024 BatamNow.com

  • Kode Etik Jurnalistik
  • Peraturan Dewan Pers
  • Redaksi
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pilihan Editor
  • Akal Sehat
  • Opini
  • Wawancara
  • Politik
  • Ekonomi
  • Internasional

© 2021-2024 BatamNow.com

0
0
Berikan komentar andax
()
x
| Reply