BatamNow.com – Anggota DPRD Provinsi Kepri Yudi Kurnain mengungkapkan bahwa banyak warga yang menyampaikan keluhan soal tidak lancarnya kontinuitas air minum selama ini.
Dihubungi BatamNow.com, Rabu (04/08/2021), Yudi awalnya enggan menjelaskan.
Sebab, Yudi yang anggota PAN ini tak mau statement-nya dituduh berbau politis.
Kecuali itu, banyak warga yang melaporkan masalah air minum setiap kali dia melakukan gowes.
Itu makanya setiap keluhan masyarakat sering ditulis dan dipostingnya di akun Facebook pribadinya.
Sering memposting berbagai keluhan publik dan aktivitasnya di akun medsosnya, dan kru media ini sering membacanya.
Lalu media inipun meminta pendapatnya atas kondisi aliran air minum yang masih mengecewakan banyak pelanggan di Batam.
“Sudah lah masyarakat sudah pasrah, itu saja,” ujarnya begitu ditanya kru media ini.
Yudi sebagai anggota DPRD Provinsi Kepri memang sangat getol menyuarakan keluhan setiap warga Kepri di akun FB pribadinya yang memiliki hampir 5.000 pertemanan itu.
Yudi katakan, keluhan warga atas terkendalanya aliran air minum itu ia temui di beberapa wilayah perumahan yang menjadi rute gowesnya.
“Itu dari Taman Raya, Buana Vista 1, 2, 3 & 4, Nadim Raya, Botania, Perumahan Anugerah dan sekitarnya itu hidupnya malam saja dengan aliran kecil. Sesudah itu daerah Bengkong, Batu Aji semakin parah,” jelas Anggota DPRD Kepri dari Fraksi PAN ini.
Meskipun air minum perpipaan ini memang hak dan hajat hidup orang banyak dan dijamin negara lewat perundang-undangan, namun warga yang ia jumpai pun sudah bisa dibilang merasa pasrah dengan sulitnya mendapatkan air dari SPAM Batam ini.
“Sudah pasrah masyarakat itu, tapi kan belum ada respons,” ungkapnya.
“Artinya suara ini, suara yang sudah berulang kali,” lanjutnya.
Catatan BatamNow.com, belakangan ini sejumlah keluhan warga atas kontinuitas, kuantitas aliran air minum SPAM Batam yang bermasalah di beberapa wilayah di Batam.
Setelah ditelusuri, masalah kontinuitas air minum ini terjadi di Bengkong Permai, Bengkong Mahkota, Bengkong Palapa dan Bengkong Langit. Bahkan, aliran air ke sejumlah rumah warga di Bengkong Permai Blok D sempat tak jalan selama 7 hari.
Ternyata sesuai aduan warga ke Yudi, masih banyak masyarakat di wilayah lain yang kesulitan mendapat air minum ini.
Tapi kepada media ini, Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia Astriena Veracia mengatakan terkendalanya suplai air ke beberapa daerah karena sedang memasuki musim kemarau.
Sedangkan Forecaster On Duty Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam Fauzan Lathif kepada BatamNow.com menampik pernyataan Astriena itu. “Curah hujan pada tahun 2021 ini masih kategori normal,” kata Fauzan.
“Normal sebagaimana rata-ratanya pak,” tulis Fauzan yang dihubungi lewat WhatsApp, Selasa (03/08).
Sementara pada Selasa (03/08), tim BatamNow.com mengecek langsung Waduk Duriangkang yang merupakan penyuplai air ke Bengkong, terlihat jumlah air baku di dam yang masih normal.
Hal inipun membuat beberapa aktivis dan tokoh di Kota Batam mempertanyakan profesionalitas PT Moya Indonesia selaku mitra operating & maintenance dalam mengelola SPAM di Kota Batam.
“Ngomong-ngomong, emangnya kalau musim hujan airnya lancar ya. Kan nggak juga?” kata salah satunya dengan nada heran.
Kondisi buruknya pelayanan air minum ke masyarakat pelanggan mencuat di saat BP Batam melakukan lelang kerja sama operasi dan pemeliharaan SPAM Batam.
Ketua LI Tipikor dan Hukum Aparatur Negara Panahatan SH meminta panitia lelang, BP Batam khususnya agar mencatat dan mengatensi kondisi pelayanan buruk SPAM pada masa transisi 9 bulan ini.
“Kami mendengar bahwa operator pengelola transisi SPAM Batam ikut lelang kerja sama operasi dan pemeliharaan. Kondisi ini harus menjadi penilaian dan pertimbangan BP Batam,” tegas Atan yang akrab dipanggil.
Pihaknya pun berencana menggugat secara hukum apabila dalam proses lelang ada “kongkalikong”.
“Kan sangat banyak masyarakat pelanggan menderita akibat tidak becusnya pelayanan SPAM Batam dimana PT Moya Indonesia sebagai operator transisi,” ujar Atan.
“Paling tidak akan kita laporkan ke Presiden Jokowi, bila pada penetapan pemenang lelang ini perusahaan yang tidak profesional, apalagi dimenangkan karena KKN,” tegasnya.(LL)