BatamNow.com – Meski pandemi Covid-19 sudah berjalan satu tahun lebih di Tanah Air, masih ada beberapa daerah yang belum memiliki laboratorium polymerase chain reaction (PCR) untuk pemeriksaan Covid-19.
Dilansir Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah masih berupaya memperluas jaringan laboratorium PCR di beberapa daerah.
Ia mengatakan, aturan tes PCR sebagai syarat perjalanan merupakan upaya pemerintah untuk menekan penularan Covid-19.
“Pemerintah mencoba memperluas jejaring laboratorium per daerahnya. Jika terdapat kekurangan jumlah lab di daerah tersebut, maka upaya perbantuan laboratorium dari daerah terdekat dapat dijadikan solusi,” kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/09/2021).
Wiku juga mengatakan, terkait keterbatasan laboratorium PCR, pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan perlu memperhatikan skema tes PCR ini demi keselamatan pelaku perjalanan.
“Dan kenyamanan masyarakat saat bepergian,” ujar dia.
Sejak 12 Juli 2021, pemerintah hanya mengakui hasil tes PCR dari 742 laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan sebagai syarat penerbangan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan setiap penumpang dalam bepergian serta menekan laju penyebaran virus corona.
Data dari hasil pemeriksaan swab PCR/antigen tersebut akan masuk dalam data new all record atau NAR dan terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Adapun daftar 742 lab pemeriksa yang berada di bawah Kemenkes ini tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4642/2021 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19.
Berikut beberapa daftarnya:
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
- Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta
- Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya
- Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang
- Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
- Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua
- Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Daerah Istimewa Yogyakarta
- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
- Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh
- Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan
- Reservoir Penyakit Salatiga
- Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
- Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor
- Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Depok
- Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau Medan.(*)