BatamNow.com, Jakarta – Biasanya orang banyak mengeluhkan kinerja handphone (hp) Android dan iPhone mereka semakin lemot dipakai setelah lama dipakai.
Keluhan ini juga kerap ditemukan ketika Google mengumumkan pembaruan Android atau Apple mengumumkan iOS terbaru. Tapi apakah benar para pembuat ponsel sengaja agar hp buatan mereka makin lambat dari tahun ke tahun?
Dilansir CNNIndonesia.com, jawaban untuk pertanyaan itu sebenarnya sangat kompleks, berikut bukti dan penjelasan dari Michael Cowling, Associate Professor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Universitas CQ Australia dan Amy Johnson, Dosen Universitas CQ Australia.
Biasanya menjelang Natal dan akhir tahun, Apple dan Google merilis versi baru dari sistem operasi (OS) mereka. Setelah diperbarui, tiba-tiba banyak orang mengklaim bahwa perangkat lama mereka seketika mulai lemot.
Banyak yang menyebut bahwa kondisi itu sengaja dilakukan oleh produsen ponsel untuk mendorong para pengguna meninggalkan HP lama dan membeli ponsel keluaran terbaru mereka.
Dilansir The Next Web, setiap tahun biasanya sekitar Mei dan Juni, perusahaan teknologi mengumumkan pembaruan OS baru mereka. Pembaruan yang dirilis biasanya adalah tentang fitur sistem baru seperti peningkatan Facetime, peningkatan asisten suara atau desain sistem yang lebih menarik.
Tapi tahukah Anda fitur-fitur ini meluncur dan dioptimalkan untuk perangkat baru yang biasanya dirilis pada pertengahan tahun. Perangkat baru ini biasanya memiliki chip dan hardware baru.
Sehingga, pembaruan sistem itu harus diprogram untuk dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk mendukung perangkat hardware dan chip baru, yang menghadirkan fitur-fitur terbaru.
Kedua, terus bekerja dengan perangkat hardware yang ada yang tidak mendukung fitur baru dan ini berarti mengkodekan OS sehingga tidak bergantung pada fitur baru yang harus berfungsi.
Sengaja dibuat lambat?
Lewat kondisi tersebut, jika smartphone lama Anda tidak mendukung fitur baru adalah sesuatu yang cukup adil. Tetapi mengapa pembaruan OS baru terasa membuat fitur yang ada menjadi lebih lambat? Untuk memahami ini, Anda harus terlebih dahulu memahami beberapa mekanisme desain chip.
Apple dulu menggunakan chip pabrikan lain untuk perangkatnya, tetapi selama beberapa tahun terakhir mereka telah membuat silikon khusus (SoC – system on chip) sendiri. SoC ini merupakan kesatuan sistem yang ditanam pada satu chip yang dirancang dan diproduksi oleh Apple sendiri.
Ketika melakukan pembaruan sistem operasi (OS/ operating system), pembaruan OS harus disesuaikan dengan perangkat keras terbaru. Mengapa harus disesuaikan dengan kemampuan perangkat keras terbaru? Agar konsumen yang membelinya dapat memanfaatkan fitur-fitur terbaru.
Hal inilah yang menjadi masalah bagi ponsel-ponsel yang lebih tua, sebab perangkat keras mereka tidak memiliki kapasitas yang sama. Akibatnya, hp lama akan bekerja lebih lambat ketika memasang OS baru. HP pun bisa terasa lebih lambat untuk tugas yang biasanya terasa lancar selama tahun-tahun sebelumnya.
Jadi, produsen tidak menuliskan OS terbaru yang sengaja membuat perangkat lama lebih lambat. Tetapi, perangkat lama terasa lambat karena tidak mampu mengejar kemampuan sistem operasi yang ditulis untuk perangkat dengan hardware terbaru.
Berarti pengguna punya pilihan untuk tetap menggunakan OS lama? Bisa saja, tapi biasanya pengguna bakal ketinggalan fitur-fitur terbaru. Bisa jadi dukungan keamanan untuk OS yang terlalu tua juga tak lagi didukung. Sehingga, ponsel pengguna lebih rentan peretasan.
Bisnis Semata
Ada juga anggapan yang menilai pembuat ponsel sengaja memperlambat hp lama agar para pembeli segera beralih ke produk baru yang mereka jual, karena mereka mesti membuat bisnis alias jualan.
Menukil dari The Conversation, hal ini memang tidak dipungkiri karena produsen berada dalam lingkaran bisnis untuk menghasilkan uang. Termasuk dengan penjualan perangkat baru.
Meski konsumen berharap para produsen tetap mendukung perangkat-perangkat lama saat yang sama mereka perlu membuat pembaruan untuk hardware terbaru mereka. Tetapi, produsen umumnya mengutamakan dukungan untuk perangkat terbaru saja.
Selain itu, perusahaan teknologi tidak melakukan cukup banyak untuk mendidik pengguna tentang cara menyesuaikan pengaturan di ponsel mereka untuk mendapatkan hasil optimal ketika pembaruan sistem operasi dilakukan.
Hal lain yang memperparah ketidakberdayaan ponsel lawas terhadap pembaruan teknologi adalah ketika ponsel hanya memiliki jaringan 3G, sementara di banyak negara muncul wacana untuk mematikan jaringan ini dan digantikan dengan 5G.
Jika pembaruan OS dirancang untuk memperlambat ponsel dari waktu ke waktu, teori ini akan sangat sulit untuk dibuktikan.
Kode sistem adalah sumber tertutup sehingga para ahli tidak dapat memeriksanya. Hal yang bisa dilakukan adalah menjalankan timer pada proses yang berbeda dan melihat apakah mereka melambat seiring waktu.
Tetapi melambatnya kinerja HP karena pembaruan sistem yang tidak dapat didukung oleh perangkat keras lama. Atau bisa jadi akibat dari kesalahan yang dibuat sejak dari dalam pabrik?
Rasanya sulit untuk bisa membeberkan penjelasannya secara pasti. Meskipun disebut hal itu sangat tidak mungkin. Pada akhirnya, masalahnya adalah bagaimana produsen perangkat menjual produk mereka.
Pilihan terbaik adalah memberikan pembaruan OS dan fitur yang berfungsi dengan perangkat keras terbaru, meskipun ini meninggalkan perangkat lama. Bukti menunjukkan bahwa produsen tidak sengaja memperlambat ponsel, tetapi memprioritaskan pembaruan untuk perangkat terbaru. (*)