BatamNow.com, Jakarta – Mundurnya Asnah Mahawi Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kepulauan Riau (Kepri), membawa kerugian tersendiri bagi partai besutan AHY tersebut. Pasalnya, gerbong Asnah pun ikut mundur, yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan orang.
“Kalau untuk pengurus saja ada 27 orang yang mundur, sementara kader tercatat lebih dari 150 orang. Belum lagi kader di Tanjungpinang dan Karimun. Belum dihitung semuanya,” ungkap Asnah Mahawi Ismail eks Ketua DPD Partai Demokrat Kepri, kepada BatamNow.com, Rabu (03/08/2022).
Dari jumlah itu, bila hitungan dikali dua saja (suami-istri), tentu sudah jumlah yang besar, bisa mencapai lebih dari 400 orang. Itu belum termasuk loyalis yang tidak jadi pengurus di Demokrat, yang jumlahnya lumayan banyak, mengingat ketokohan Saparuddin Muda, sang suami dan Asnah sendiri.
Asnah tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Pasalnya, ia merasa hanya diberi angin surga oleh oknum DPP, terkait penempatan posisi menantunya Kamaruddin, di kepengurusan DPC PD Kota Batam.
Baginya, oknum di DPP PD kurang bisa menghargai perjuangan dan jerih lelah yang ia bersama keluarganya lakoni di Kepulauan Riau, terlebih pada bagaimana menarik massa agar pada Pemilu 2024 nanti bisa memilih partai berlambang bintang mercy tersebut.
Tidak butuh waktu lama, Asnah dan Saparuddin Muda beserta keluarga memilih berlabuh di Partai NasDem. Sebelumnya, Asnah mengaku, telah didatangi Sekretaris DPW PKB Kepri dan mengajaknya bergabung.
“Kami sekeluarga telah memutuskan bergabung di Partai NasDem,” tuturnya. Tentu saja, masuknya Saparuddin dan Asnah ke NasDem akan membawa gerbong semua loyalisnya.
Kepindahannya ke NasDem, menurut Asnah, telah melalui pertimbangan yang matang. Selama ini Saparuddin dikenal sebagai salah satu tokoh Kepri yang cukup disegani.
“Pagi tadi, saya dan suami sudah ketemu dengan Ketua Partai Nasdem Kepri, HM Rudi. Alhamdulillah, Pak Rudi menyambut baik kehadiran kami dan menerima kami bergabung ke NasDem,” terangnya.
Diyakini, bergabungnya Saparuddin dan Asnah ke NasDem akan menjadi tambahan amunisi bagi partai besutan Surya Paloh ini dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Ya, sementara Demokrat akan kehilangan ratusan bahkan mungkin ribuan suara loyalis Saparuddin dan Asnah, NasDem justru akan menangguk untung besar. (RN)