BatamNow.com, Jakarta – Masih banyaknya calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal mendapat sorotan tajam dari DPR RI. Sebab, dampak yang ditimbulkan sangat mengerikan. Mulai dari ketidakamanan transportasi yang digunakan hingga perlakuan majikan yang semena-mena di tempat PMI bekerja.
“Kebanyakan PMI yang bermasalah di negara tempatnya bekerja adalah mereka yang pergi dengan jalur tidak resmi atau nonprosedural, lantaran diiming-imingi oleh sindikat mafia trafficking,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dari Fraksi PKS, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (10/03/2023).
Menurut Netty, banyaknya calon PMI yang pergi dengan jalur nonprosedural membuktikan bahwa sindikat mafia penempatan PMI ilegal masih merajalela di Indonesia. “Sudah sejauh apa realisasi komitmen BP2MI dalam memberantas sindikat mafia tersebut?” tanyanya.
Dia meminta agar Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan instansi terkait mengevaluasi secara besar-besaran penanganan PMI, khususnya soal pencegahan penempatan PMI ilegal.
Menurutnya, oknum petugas pun bagian dari biang kerok dalam pengiriman PMI ilegal selama ini.
“Yang terlibat dalam penempatan PMI ilegal ini bukan hanya pihak swasta, tapi juga oknum-oknum petugas untuk menciptakan ‘jalur tol’ pemberangkatan PMI ilegal,” ungkapnya.
Dia menegaskan, “Kalau pemerintah serius sebenarnya tidak sulit untuk membongkar sindikat mafia ini hingga ke akar-akarnya. Apalagi titik-titik pelabuhan yang selama ini jadi gerbang tol pemberangkatan PMI ilegal sudah jadi rahasia umum. Hanya saja persoalannya pemerintah benar-benar komitmen memberantas atau tidak?” serunya.
Ketika ditanyakan, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya terus berupaya, baik melakukan pencegahan, pengungkapan, dan sosialisasi kepada calon PMI agar berangkat melalui jalur yang legal.
“Demikian juga BP2MI secara aktif bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI untuk membongkar sindikat mafia PMI ilegal. Tapi memang, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan anggaran membuat kerja kami dirasa kurang maksimal,” tukasnya ke BatamNow.com. (RN)