BatamNow.com – Pengerjaan proyek jalan layang (flyover) yang dibagun di Sei Ladi, Kota Batam dimulai 28 Desember 2023.
Proyek aset negara milik BP Batam itu dengan panjang jalan layang 120 meter, didanai dari PNBP sebesar ± Rp 132 miliar.
Ini menjadi jalan layang kedua di Batam setelah Flyover Laluan Madani di Jalan Sudirman yang dulu dinamai “Simpang Jam” yang diresmikan pada tahun 2017.
Flyover di kawasan Sei Ladi diresmikan penggunaannya oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi pada 31 Desember 2024 dan diberi merek: Laksamana Ladi.
Merek atau nama Laksamana Ladi dipampang khusus di atas tugu prasasti di bawah ruas 1 pada flyover itu.
Nama itu disebut datang dari ide Muhammad Rudi yang mengadopsi satu nama bangsawan dari sejarah Kesultanan Melayu Riau Lingga.
Juga pemberian nama ini disebut sebagai bagian sejarah dan dari kearifan lokal.
Namun sesaat peresmian nama Laksamana Ladi sebagai merek flyover itu ramai disoal masyarakat, para sejarawan, budayawan Melayu, utamanya Lembaga Adat Melayu (LAM).
Intinya, penabalan nama Laksamana Ladi diprotes karena tak ada dalam sejarah Kerajaan Riau Lingga, dan dinilai pemberian nama tersebut mencederai sejarah itu sendiri.
Setelah memahami polemik yang semakin memanas dan meruncing di lini massa, khususnya di media sosial dan diangkat media pers, akhirnya pada 2 Februari 2024, Muhammad Rudi mengambil keputusan mengganti nama flyover itu menjadi Flyover Sungai Ladi dan dipublikasi lewat satu siaran pers BP Batam.
@batamnow Kepala BP Batam Muhammad Rudi akhirnya mengganti nama jembatan layang (flyover) yang dipolemikkan itu. Saat diresmikan pada Selasa (31/12/2024), Muhammad Rudi memberi nama jembatan layang itu Flyover Laksamana Ladi. Pun awalnya sempat dirancang bernama Flyover Lela Bahari. Dalam siaran pers BP Batam, Kamis (02/01/2025), Muhammad Rudi menyebut jika flyover dengan panjang 120 meter dan lebar 10,5 meter tersebut ke depannya akan bernama “Flyover Sungai Ladi”. Keputusan ini, kata Rudi, setelah mempertimbangkan banyak hal. Termasuk masukan dan saran dari para tokoh serta tetua. “Pertama-tama, saya memohon maaf atas apa yang telah terjadi. Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Batam yang telah mendukung pembangunan Flyover Sungai Ladi,” ujarnya. Baca beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #fyp #fypシ #flyoverseiladi #seiladi #flyoverlaksamanaladi ♬ original sound – BatamNow.com
Catatan BatamNow.com, ini sudah kali kedua flyover yang berhadapan dengan Waduk Sei Ladi itu, gonta-ganti nama.
Awalnya nama flyover itu disiapkan dengan nama Lela Bahari, dan huruf-huruf timbul sudah tinggal pasang. Namun tetiba saja nama yang disematkan berganti dengan Laksamana Ladi.
Tapi kemudian pada 3 Januari, nama Laksamana Ladi yang dipajang, tampak sudah dicopot.
Huruf-huruf timbul atau lettersign dari nama Laksamana Ladi yang tadinya terpampang terlihat berserakan di lantai semen area tugu prasasti.
Sementara di tugu prasasti, teks berwarna keeemasan ‘terpatri’ nama Laksamana Ladi dan Muhammad Rudi serta tanda tangannya pada keramik hitam masih terpampang.
Apakah memang pencopotan lettersign Laksamana Ladi itu oleh BP Batam, belum ada respons Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait ketika dikonfirmasi.
Lalu kapan nama atau merek Flyover Sungai Ladi sebagai nama pengganti akan dipasang pada tugu?
Apakah akan ada lagi seremoni khusus untuk “syukuran ganti nama” penanda resminya pergantian nama flyover itu untuk diketahui publik?
Ariastuty masih bungkam kala dikonfirmasi BatamNow.com lewat chat WhatsApp pada Jumat (03/01/2025). (A/red)
