BatamNow.com – Geger munculnya puluhan buaya yang berkeliaran di saluran air di dekat Jalan Kavling Baru Nato, Perumahan Sagulung Raya, Kelurahan Sei Langka, Kota Batam, Minggu (21/01/2024).
Polisi Kehutanan (Polhut) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Batam, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Ariyanto mengatakan pihaknya tengah memberi atensi atas kemunculan buaya di saluran air dekat perumahan warga di Kecamatan Sagulung itu.
“Dari KSDA kita sudah turun loh mas,, kita sudah rapat dengan warga ,kelurahan, RT/RW kita semua udah rapat,” ujar Ariyanto kepada BatamNow.com, melalui pesan WhatsApp.
Lalu dari mana asal usul buaya yang belakangan kerap muncul di beberapa lokasi di Batam?
“Wah kalau itu tim yang langsung ke lapangan, kebetulan bukan saya yang turun, ada tim kita juga dari BKSDA, pak Yon sama Pak Apri yang turun langsung kemarin,” jelas Ariyanto.
Menjawab BatamNow.com, Ariyanto memastikan bahwa buaya yang berkeliaran itu tidak berasal dari Pulau Bulan, dekat Pulau Buluh.
Menurutnya penangkaran buaya yang berada di Pulau Bulan itu memiliki kandang berlapis.
“Saya pastikan, kalau Pulau Bulan itu buaya nya, kondisi tempat pemeliharaannya itu sangat tidak mungkin keluar dari kandangnya, karena kandangnya berlapis di sana. Kalau Buaya di Pulau bulan itu ada tandanya di kita, ibaratnya itu hasil penangkaran,” jelas Ariyanto.
Kemudian Ariyanto pun menegaskan bahwa buaya tersebut merupakan buaya liar atau dari alam terbuka dan bukan hasil penangkaran.
Dikatakan fenomena penampakan buaya pada akhir-akhir ini di Batam merupakan efek dari pembangunan yang sedang terjadi di Batam.
“Ini sebenarnya, efek dari pembagunan, pembagunan yang berada dalam sekitar habitat buaya, sehingga habitat buaya itu ruang gerakannya semakin sempit, sehingga ruang gerak buaya itu semakin sempit,” jelas Ariyanto.
Menjawab BatamNow.com, Ariyanto mengiyakan dalam sejarah Batam, alamnya memiliki habitat buaya.
Lalu sudah pada di mana buaya yang berkeliaran di saluran air di Sagulung itu?
“Sebelumnya kami berencana agar buaya tersebut dievakusi namun ada beberapa nelayan yang tidak setuju, karena mereka takut apabila kita evakuasi buaya tersebut, maka akan menimbulkan kemarahan buaya lainnya,” ujar Kepala BKSDA Resort Muka Kuning, Yon Romby Sihotang melalui panggilan suara di WhatsApp.
Penampakan buaya di Batam, bukan kali ini saja.
Pada Agustus 2023, seekor Buaya berbadan besar muncul di areal Dam Duriangkang, namun belum berhasil ditangkap.
Di kawasan hutan Bandara Hang Nadim juga, seekor Buaya betina dengan panjang lebih dari 3 meter dan berat lebih dari 150 kg berhasil ditangkap pada Oktober tahun lalu. Penangkapan dilakukan empat personel BKSDA Kepulauan Riau (Kepri) dan dibantu dua orang tim ahli penangkapan buaya.
@batamnow Buaya di Hutan KKOP Bandara Hang Nadim Ditangkap Petugas, Dulu Viral Penampakannya! Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #fyp #fypシ #fypシ゚viral #hangnadim #hangnadimbatam #bandarahangnadimbatam #buaya #bksda ♬ Ini Parah Ni – A Kiil Mustafa
Pada 29 Desember 2021, seekor buaya sepanjang 4 meter ditangkap warga di pantai Pulau Jaloh.
Pulau Bulan adalah pulau yang terletak 2,5 km di arah barat daya Pulau Batam dan terdapat penangkaran buaya untuk ekspor.
Di pulau seluas 100 km² tetangga Pulau Buluh itu, selain penangkaran buaya, juga menjadi peternakan babi untuk ekspor.
Pulau Bulan dikelola khusus oleh PT Indo Tirta Suaka, perusahaan milik Salim Group yang bergerak di bidang peternakan. (Aman)