BatamNow.com, Jakarta – Ketegangan antara kelompok Taliban dan pasukan oposisi di Afghanistan kian memanas setelah terjadi pertempuran untuk menguasai wilayah Lembah Panjshir di utara Kabul, provinsi terakhir di negara tersebut yang belum dikuasai Taliban.
Dilansir CNBCIndonesia.com, kondisi tersebut membuat pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi peringatan akan adanya potensi perang sipil.
Kepala Staf Gabungan AS Jendral Mar Milley turut menyoroti ketegangan yang terus meningkat di Afghanistan.
“Militer kami memperkirakan situasi yang terjadi berpotensi berkembangan ke arah perang sipil. Saya tidak tahu apakah Taliban dapat mengonsolidasikan kekuatan dan memiliki pemerintahan yang stabil,” tuturnya, dikutip Reuters, Minggu (05/09/2021).
Adapun, Lembah Panjshir sejauh ini memang belum pernah dikuasai oleh Taliban, bahkan ketika mereka berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001.
Panjshir adalah salah satu dari 34 provinsi di Afganistan, letaknya di bagian timur laut dan terbagi menjadi tujuh distrik dan 512 desa.
Baik Taliban maupun kelompok oposisi saling mengeklaim unggul dalam perebutan wilayah tersebut. Namun, kemenangan dari masing-masing pihak hingga saat ini belum dapat dipastikan.
Di satu sisi, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan pihaknya telah berhasil menguasai distrik Khinj dan Unabah sehingga Taliban kini memegang kendali atas empat dari tujuh distrik di provinsi tersebut.
“Para Mujahidin (pejuang Taliban) terus bergerak masuk (di provinsi tersebut),” tuturnya melalui Twitter, dikutip Reuters.
Di sisi lain, kelompok oposisi yang menamai diri mereka National Resistance Front of Afghanistan, menyatakan sempat dikepung oleh “ribuan teroris” di jalur Khawak dan Taliban telah meninggalkan ribuan kendaraan dan peralatannnya di area Dashte Rewak.
Juru bicara kelompok perlawanan tersebut,Fahim Dashti, pun menyatakan bentrokan masih terus terjadi.
Sementara itu, pemimpin kelompok perlawanan Ahmad Massoud dalam unggahan Facebook menyatakan wilayah Panjshir masih dalam posisi yang kuat sembari memuji demonstrasi di Herat yang dilakukan oleh kelompok perempuan untuk memperjuangkan haknya.
Massoud dikenal sebagai pemimpin militer Afganistan. Namanya terkenal karena berperan dalam memukul mundur pasukan Uni Soviet dari Afganistan dalam Perang Soviet-Afganistan yang membuatnya mendapat sebutan “Singa Panjshir”.(*)