BatamNow.com – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad menyampaikan klarifikasi bahwa Pemerintah Provinsi Kepri tidak pernah menyatakan menunda pelaksanaan travel bubble.
“Justru kita mendorong percepatan travel bubble ini segera terwujud,” ujar Gubernur Ansar, Minggu (10/10/2021) malam.
Klarifikasi ini disampaikan Gubernur Ansar untuk meng-counter pemberitaan di media Singapura maupun lokal yang menyebut Kepri menunda pelaksanaan pembukaan pintu masuk untuk wisatawan mancanegara (wisman) itu.
“Jadi kalau yang punya link ke media Singapura, tolong di-link-kan ke sana bahwa pernyataan-pernyataan itu tidak benar,” ucap Ansar.
Gubernur Ansar juga menyampaikan bahwa Pemprov Kepri telah memberikan usulan-usulan kepada Pemerintah Pusat terkait pembukaan pintu masuk wisman di masa pandemi Covid-19 ini.
Salah satu yang diusulkan adalah lama karantina yang diharapkan berkurang menjadi 3 hari.
“Karena length of stay turis kita itu rata-rata 3 hari sementara kemungkinan karantina yang akan diberlakukan 5 hari, kita mengusulkan supaya bisa diberlakukan 3 hari karantina kawasan,” terangnya.
Ansar juga menjelaskan, sebelumnya diusulkan pintu masuk ke Kepri melalui Bandara Hang Nadim Batam, Pelabuhan Feri Internasional Batam Center serta bandara dan pelabuhan di Tanjungpinang.
“Mungkin pertama kali kita buka dulu pilot project-nya di Bintan Resort yang kawasannya isolated. Kawasannya betul-betul tidak berafiliasi dengan masyarakat. Selain itu, kita tetap mengusulkan Nongsa Pura untuk dibuka juga,” jelas Ansar.
Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat
Mengenai lonjakan kasus Covid-19 di Singapura belakangan ini, Ansar katakan, itu akan menjadi pertimbangan Pemerintah Pusat sehingga pelaksanaan travel bubble tetap dengan prinsip kehati-hatian.
“Besok akan dibahas [Pemerintah Pusat]. Mudah-mudahan besok sudah ada keputusan mana yang akan dibuka, mana yang jadi pilot project, mana pelabuhan-pelabuhan yang disetujui,” jelas Ansar, Minggu (10/10).
“Apa yang diputuskan oleh Pemerintah Pusat yang akan kita laksanakan,” lanjutnya.
Satu hal yang penting disiapkan dalam pelaksanaan travel bubble ini, lanjut Ansar, adalah penyiapan alat tes cepat molekuler (TCM) karena penggunaan tes PCR dengan durasi 3-5 jam tidak memungkinkan.
“Itu dalam waktu 1 jam atau 45 menit sudah bisa dinyatakan positif atau negatif. Itu yang harus kita siapkan,” jelas Ansar.
Sementara soal lokasi karantina wilayah, 2 kali RT-PCR, vaksinasi dan kententuan teknis lainnya sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat akan dibahas oleh Menteri Perekonomian, Menteri Marvest dengan Presiden kemungkinan pada esok hari, Senin (11/10).
Di akhir klarifikasinya, Gubernur Ansar menegaskan kembali bahwa Kepri siap menerima kedatangan wisman namun tetap masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat.
“Kami mohon bantuan teman-teman agar kiranya kita bisa bersama-sama mengklarifiaksi berita-berita ini. Supaya travel bubble ini bisa cepat dibuka karena kondisi pariwisata kita masih tertekan sangat jauh,” lanjut Ansar.
Klarifikasi Pemprov Kepri ini dilaksanakan secara hybrid, Minggu (10/10) sekira pukul 20.00. Hadir di Gedung Daerah Tanjungpinang, Gubernur Ansar didampingi Kadis Kesehatan Kepri Mohammad Bisri dan Wakasatgas Covid-19 Tjeptjep Yudiana serta awak media.
Turut hadir secara virtual melalui zoom meeting, Asisten II Syamsul Bahrum, Kabag Protokol Pemprov Kepri, Kadis Pariwisata Kepri Buralimar serta General Manager Bintan Resort Abdul Wahab.(D)