BatamNow.com, Jakarta – Guna memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat di wilayah Sumatera bagian Utara (Sumbagut) yang meliputi, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Barat dan Kepulauan Riau, jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga mengeluarkan tiga kebijakan khusus.
“Kami memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan avtur akan dalam kondisi aman saat perayaan Natal dan Tahun Baru,” ungkap Area Manager Communication Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachmann, dalam keterangan resminya, Minggu (12/12/2021).
Dia mengatakan, sejumlah kebijakan sudah dibuat untuk memastikan ketersediaan bahan bakar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebijakan tersebut, lanjutnya, telah mulai diimplementasikan sejak 29 November 2021 lalu.
Pertama, membentuk satgas yang bertugas memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG. Satgas ini berposko di kantor region, cabang dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM).
Kedua, menambah stok BBM dan LPG di lembaga penyalur. Kebijakan ini dibuat karena meskipun masih dalam kondisi pandemi, namun konsumsi BBM dan LPG diprediksi akan mengalami peningkatan pada Nataru.
Diperkirakan akan terjadi kenaikan konsumsi harian BBM jenis gasolin (Pertalite dan Pertamax Series) sebesar 1,5%. Adapun konsumsi harian normal gasolin di wilayah Sumbagut rata-rata sebanyak 12.823 kilo liter, diprediksi naik menjadi 13.012 kilo liter.
Lalu, kenaikan BBM jenis gasoil (Solar dan Dex Series) diprediksi sebesar 4,2%, atau dari 8.767 kilo liter rata-rata konsumsi harian normal, menjadi 9.136 kilo liter.
Ketiga, menambah armada mobil tangki dan SPBU Kantong. SPBU Kantong adalah istilah bagi mobil tangki dengan kapasitas penuh yang disiagakan di SPBU-SPBU tertentu.
“Bila terjadi lonjakan konsumsi dan kemacetan di sekitar SPBU, maka mobil tangki tersebut secara cepat dapat menambah stok BBM di SPBU. Ada 14 SPBU Kantong di wilayah Sumbagut,” terangnya.
Dijelaskan pula, sebagai upaya pengamanan penyaluran BBM, LPG dan Avtur, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan para stakeholders terkait. Di antaranya Dinas Perhubungan, Kepolisian serta perbankan. Demikian juga koordinasi kepada pihak perbankan dijalin untuk memastikan transaksi pembayaran stok BBM dan LPG dari lembaga penyalur dapat tetap dilayani meski dalam suasana Nataru. (RN)