BatamNow.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam Rafki Rasyid berharap pelaksanaan lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam dilaksanakan secara transparan.
Dihubungi BatamNow.com pada Rabu (04/08/2021), Rafki juga menyarankan agar lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Batam ini juga turut melibatkan unsur masyarakat.
“Untuk memberikan masukan kepada panitia lelang agar bisa didapatkan perusahaan penyedia layanan air bersih yang benar-benar mumpuni dan teruji,” tulis Rafki menjawab WhatsApp BatamNow.com.
Pelaksanaan lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Batam ini kata Rafki harus dilakukan sebaik-baiknya. Karena penyediaan layanan air bersih adalah bagian yang tak terpisahkan dari tujuan menarik investasi sebanyak-banyaknya ke Kota Batam.
“Jika salah memilih perusahaan yang menang lelang, maka layanan air bersih di Batam akan terganggu yang akan berimbas pada hengkangnya investor dari Batam,” jelasnya.
Dia jelaskan, Batam sejak awal merupakan daerah khusus yang bertujuan untuk menarik investasi terutama Penanaman Modal Asing (PMA). Sehingga sudah seharunsya semua infrastruktur dan fasilitas investasi disediakan dengan kualitas terbaik, termasuk pelayanan air bersih.
“Karena air bersih merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat dan dunia usaha dalam menunjang aktivitas berusaha. Maka kualitas air bersih dan juga pelayanannya haruslah dipilih yang terbaik,” ucapnya.
Ia lanjutkan, pada intinya masyarakat membutuhkan pelayanan air bersih yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Dan hal ini seharusnya menjadi pedoman utama bagi BP Batam dalam menentukan perusahaan penyedia air bersih di Batam untuk 15 tahun ke depan.
Menurutnya, pengumuman lelang sebelumnya juga seharusnya dimuat di media nasional agar banyak perusahaan yang mendaftar.
“Karena prinsipnya adalah semakin banyak perusahaan yang mendaftar ikut lelang maka kemungkinan mendapatkan perusahaan yang berkualitas juga akan semakin tinggi,” jelas Rafki.
Namun demikian, Rafki masih percaya dengan SDM di BP Batam yang dianggap berkualitas sehingga proses lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Batam akan berjalan lancar dan dapat menentukan perusahaan pemenang yang tepat dan berkualitas.
“Kita juga akan sering memberikan masukan ke BP Batam nantinya jika dianggap perlu,” pungkasnya.
Salah satu hal yang Rafki sarankan adalah agar BP Batam mempertimbangkan pengelola sebelumnya yakni PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang memiliki pengalaman panjang dalam mengelola SPAM di Kota Batam.
“Sudah 25 tahun Batam menikmati standar pelayanan air yang cukup memuaskan dari ATB. Tentunya, BP Batam layak mempertimbangkan kembali ATB,” jelasnya.
Ia tak menampik bahwa masih ada kekurangan PT ATB semasa mengelola air di Kota Batam sebelumnya. “Tapi secara keseluruhan relatif baik, kita cukup puas,” ungkapnya.
Yang menjadi poin penting menurutnya adalah siapapun pemenang lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Batam haruslah perusahaan terbaik yang dapat menjamin pengelolaan air minum di Batam lebih baik kedepannya sesuai dengan komitmen BP Batam.(LL)