BatamNow.com, Jakarta – Sepak terjang Irjen Ferdy Sambo (FS) yang diduga menjadi beking bandar-bandar judi di Indonesia terus dikupas berbagai media.
Bahkan disebut-sebut, peran FS sebagai beking sudah berlangsung lama, hingga menggurita. Sampai-sampai oleh para bandar judi yang dikenal dengan sebutan Konsorsium 303, FS dikenal dengan sebutan ‘Kaisar Sambo’.
Dalam sebuah dokumen berjudul “KAISAR SAMBO DAN KONSORSIUM 303” yang viral di media sosial, dijelaskan bahwa FS telah menempatkan kaki tangannya untuk mengelola perjudian di daerah-daerah.
Di Batam contohnya, diduga FS menjadi beking bandar judi kelas kakap yang juga diduga dikoordinir Akiang beserta grupnya dijembatani oleh inisial FI yang kolega mantan Kadiv Propam Polri itu.
Hubungan FS dan FI pun sudah berlangsung lama. Kabarnya, Akiang dan grupnya kerap lolos dari operasi pemberantasan judi di Batam karena memiliki hubungan baik dengan FI semasa menjadi Dirreskrimum Polda Kepri.
Diduga FS juga membangun jaringan untuk membeking perjudian di daerah-daerah lain. Seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jambi, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan lainnya.
Dari hasil penelusuran, Akiang memiliki sejumlah tempat perjudian berkedok gelanggang permainan (gelper) di Batam dan Kepri bersama konsorsiumnya. Pada 2014 silam, diberitakan gelper milik Akiang di depan Hotel Mutiara Jalan Temiang, Tanjungpinang dengan nama Studio 9 amusement.
Demikian juga di Batam. Namun selalu lolos dari “sergapan”.
Catatan BatamNow.com, belum ada penggerebekan perjudian berskala besar di wilayah Polda Kepri ini pasca surat telegram Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang memerintahkan pemberantasan judi, apapun bentuknya. Kecuali tutup serentak entah perintah siapa dan dari institusi mana. Sementara semua pengeloloa melakukan gerakan tutup
mulut.
Sudah rahasia umum, marak perjudian dengan kedok gelper di Kota Batam, Tanjungpinang dan Kabupaten Tanjung Balai Karimun, mulai dari judi jackpot dan super bola pingpong serta bentuk lainnya.
Berita BatamNow.com, Jumat (12/08/2022) malam, seluruh arena gelper di tiga daerah di Kepri itu tutup serentak, entah “dikomando” siapa dan dari institusi mana.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kapolda Kepri Irjen Aris Budiman maupun Kabid Humas Kombes Harry Goldenhardt tak merespons pesan dari redaksi BatamNow.com.
Soal rumor komplotan FS yang mengelola perjudian di daerah-daerah, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan, hal tersebut harusnya segera diselidiki oleh pihak kepolisian.
Dia mengatakan, diduga terdapat geng mafia yang membantu dan menutup-nutupi FS dalam kasus pembunuhan dan bisnis gelap judi di daerah.
“Geng mafia ini bekerja menutup kasus kejahatan dengan kejahatan, menutupnya dengan suap, dengan rekayasa kasus, dan dengan membuat narasi bohong. Juga dengan intimidasi, bahkan dengan perlawanan-perlawanan legal yang bisa dilakukan,” tutur Sugeng ke BatamNow.com, Jumat (19/08).
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD juga menyebut ada kerajaan Sambo dalam internal Polri. Bahkan, ada upaya penyembunyian kasus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Bahkan, Mahfud menyebut kelompok Sambo sudah seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa. ‘Kerajaan kelompok Sambo tersebut semakin besar dan ditakuti oleh kelompok lain. Kerajaan Sambo dan kelompoknya di internal Polri inilah yang kemudian menghambat proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J yang tewas di rumah dinas Sambo,” pungkasnya.
Bandirawira SH, salah satu pemerhati sosial perkotaan di Batam, mengatakan, barangkali, —meski FS sudah ditahan, tapi dugaan jejaring gengnya di tubuh kepolisian, masih loyal.
Bandira berharap kepada Polda Kepri agar tetap menjalankan perintah Kapolri untuk menangkap semua kegiatan perjudian di wilayah hukumnya. (RN/red)
Apakah mau data kelompok” Bos ny? Akiang Hanya Kambing Hitam
Orang-orang baik yang ada di Institusi Polri, Kejaksaan, Kehakiman, Pengacara… Baca Selengkapnya