BatamNow.com – Isu campur tangan pihak tertentu bahkan asing dalam polemik Rempang mencuat belakangan ini.
Diembuskan pejabat di pemerintah daerah, dan pusat.
Terbaru, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut intel-intel asing masuk di pusaran polemik Rempang. Soal campur tangan asing di kasus Rempang juga pernah dilontarkan Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Ada lagi tudingan dari Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang juga Kepala BP Batam ex-officio, bahwa peserta aksi demo yang berujung ricuh pada 11 September lalu, didalangi oknum di Provinsi Kepri.
Sementara Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan telah beberapa kali meminta Rudi menyebut nama oknum itu, tak pernah berani diungkapnya.
Menanggapi isu yang berkembang, Ahmad Fauzi dari Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang, meminta pemerintah mengungkap siapa pihak tertentu dan pihak asing yang dituding di balik perjuangan masyarakat Rempang yang sampai kini masih menolak relokasi/ pergeseran kampung-kampung mereka.
“Karena dia tidak bisa menunjukkan siapa, itu kan hanya lempar bola panas saja. Kalau dia tahu ya tunjukkan siapa, sebut namanya,” kata Fauzi, di Pengadilan Negeri Batam, Jumat (03/11/2023) malam.

Menurutnya, ketimbang membuat isu “dalang ataupun penunggang” aksi masyarakat yang tak pernah diungkap secara konkret, lebih baik pemerintah fokus ke permasalahan utama bahwa hampir semua warga Rempang masih kukuh menolak relokasi, tanpa intervensi dari pihak manapun.
“Fokus saja misalnya ini ada hampir semua orang menolak untuk digusur. Berarti ‘kan karena menolak digusur, solusinya apa? Solusinya ya jangan diteruskan, itu tanah, itu kampung ada orangnya,” pesannya.
Ia menduga, isu-isu yang dimunculkan seperti disebut di atas, malah terkesan hanya mencari-cari kambing hitam.
“Itu kan sama saja ada satu persoalan, karena tidak bisa menjawabnya, maka yang paling mudah adalah mencari sesuatu yang tidak bisa dimintai pertanggungjawaban. Tiba-tiba ketika dukungan semakin meluas dan penolakannya semakin kuat, dia nggak bisa menjawab persoalan ini, terus bilang ini masyarakat menolak segala macam karena ada intervensi asing,” ujarnya.
@batamnow Areal Kantor BP Batam Menghitam, Massa Aliansi Pemuda Melayu Tolak Relokasi Kampung di Rempang Baca beritanya di BatamNow.com #batamnow #batam #rempang #galang #barelang #kotabatam #bpbatam #batamhits #batamnews #batamisland #batampunyacerita #semuatentangbatam #jokowidodo #jokowidodopresidenkita #fypシ゚viral #fypシ #fyp ♬ Ibu Pertiwi – Iwan Fals
Di polemik agraria di sana ribuan warga kampung-kampung tua di Pulau Rempang, Galang, Kota Batam, menolak keras relokasi maupun pergeseran dari tanah leluhurnya yang telah ditempati turun-temurun bahkan sejak tahun 1834.
Rencana relokasi/ pergeseran kampung itu sebagai dampak wacana pengembangan Program Strategis Nasional Rempang Eco-City yang diumumkan ke publik sekitar medio tahun ini.
@batamnow Demo di Kantor BP Batam Ricuh, Warga Tolak Relokasi 16 Kampung Tua di Pulau Rempang Senin, 11 September 2023 Baca Beritanya di BatamNow.com #batamnow #batamtiktokcommunity #batamhits #batamnews #batamisland #batamsirkel #kotabatam #batampunyacerita #semuatentangbatam #galang #rempang #barelang #bpbatam #muhammadrudi #fyp #fypシ #fypシ゚viral #jokowidodopresidenkita #jokowidodo #rempangecocity #rempanggalangtanahmelayu ♬ Ibu Pertiwi – Iwan Fals
Penolakan warga mendapat dukungan luas dari berbagai pihak dan dilakukan lewat beberapa aksi demo. Namun unjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September, berujung ricuh. Sekitar 35 orang ditangkap dan ditetapkan tersangka.
Sebanyak 30 tersangka, memohonkan Praperadialn lewat kuasa hukum Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang. Sidang putusan soal sah/tidaknya pentersangkaan pendemo itu bakal digelar pada Senin (06/11) di Pengadilan Negeri Batam. (D)