BatamNow.com – Kabiro Humas BP Batam Ariastuty Sirait dituding terlalu dini menyimpulkan musabab robohnya plafon Masjid Tanjak karena curah hujan yang mengucur deras.
“Itu masalah teknis harusnya ahlinya yang bicara. Statement humas terlalu dini sebelum ada audit fisik konstruksi bangunan masjid,” kata Ketua DPP LI-Tipikor Kepri Panahatan SH, Kamis (08/09/2022).
Malah menurut Panahatan, cara dan bobot komunikasi seperti itu dari seorang Kabiro Humas di institusi besar di Batam bisa menyudutkan atasan.
“Kan pak Rudi saja masih meminta Satuan Pemeriksa Intern (SPI) untuk memeriksa keseluruhan bangunan Masjid Tanjak untuk mengetahui penyebab plafon roboh, lho kok Ariastuty bisa menyimpulkan,” ujar Panahatan lagi.
Diberitakan, Wali Kota Batam Ex-Officio Kepala BP Batam Muhammad Rudi seperti geram atas kejadian di Masjid Tanwirun Naja itu.
Kepada media, Rudi sudah mendapat laporannya dan ia akan mencari kontraktornya untuk dimintai pertanggungjawaban.
Rudi heran kenapa bisa roboh. Dia juga masih menduga apakah karena hujan lalu lapuk, atau besinya yang tidak kuat. Ia meminta laporan atas peristiwa itu.
Sebagaimana ke media, Ariastuty dalam rilisnya menyebut bahwa ambruknya plafon Masjid Tanjak akibat curah hujan yang tinggi di paruh akhir tahun 2022 membuat plafon lembab. Plafon itu roboh Kamis (08/09), 77 hari setelah diresmikan pada 24 Juni.
Sementara konfirmasi dan klarifikasi lewat WhatsApp yang dikirim redaksi BatamNow.com Kamis sore tak kunjung direspons Ariastuty. (*)
Terus konfirmasi pak sampai tuntas Jika di ijinkan biar naik… Baca Selengkapnya