BatamNow.com, Jakarta – Pemerintah memastikan Program Kartu Prakerja akan tetap dilanjutkan pada 2022 mendatang.
Dilansir CNBCIndonesia.com, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, hal ini karena realisasi program tersebut baru menjangkau 11,4 juta peserta pada 2021 ini.
Dia mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp 11 triliun untuk Program Kartu Prakerja pada 2022.
“Program Kartu Prakerja ini akan diteruskan di tahun 2022 mendatang dengan anggaran sebesar Rp 11 triliun untuk 2,9 juta (penerima) sampai dengan akhir tahun mendatang. Kecuali ada penambahan yang dilakukan oleh pemerintah melihat situasi dan kondisi yang berkembang,” jelas dia dalam Forum Komunikasi Media Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022, Kamis (30/12/2021).
Lantas, berapa besar insentif yang diterima para peserta Program Kartu Prakerja pada 2022? Apakah ada perbedaan dibandingkan 2021?
Dia menyebut, insentif yang akan diberikan sebesar Rp 2,4 juta, terdiri dari Rp 600.000 untuk empat bulan.
“Jadi di 2022 mendatang, sudah diputuskan bahwa instrumen bantuan sosial ini masih kita jalankan di tahun 2022. Jadi insentif Program Prakerja masih sebesar Rp 2,4 juta yang terdiri dari Rp 600.000 untuk empat bulan. Ini insentif yang paling besar dibanding bantuan sosial lain,” paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini ekosistem Program Kartu Prakerja memiliki lima ekosistem pembayaran, yaitu BNI, Gopay, DANA, LinkAja, dan OVO. Adapun platform digital dalam program ini yakni SISNAKER, Pijar Mahir, Tokopedia, MauBelajarAPa, Pintaria, Karier.mu, dan Bukalapak.
“Selain itu, juga ada lembaga pendidikan tinggi yang memantau untuk memonitor dan evaluasi,” ujarnya.
Diketahui, sebanyak delapan institut pendidikan yang akan melakukan asesmen pelatihan dalam Program Kartu Prakerja, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya, Indonesia Mengajar. Sedangkan institusi pendidikan yang akan melakukan pemantauan pelatihan yaitu IPB, UMM, dan UNUSIA. (*)