BatamNow.com – Kasus pencurian yang menimpa Mohammed Vallikkaparamba Nayaruveettil alias Afsal, turis asal India, dalam perjalanan dari Johor Bahru, Malaysia ke Batam, Kepri, dengan kapal feri penumpang MV Citra Legacy 3, telah mempermalukan citra Indonesia, sebagai salah satu destinasi wisata dunia.
Ini diperparah dengan ketidakmampuan Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, yang membiarkan pelaku pencurian melenggang keluar.
“Jelas sudah ada niat si pencuri mengambil barang wisman tersebut. Karena kejadiannya pun saat wisman tersebut lengah, diambil barang tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, di Jakarta, Senin (29/07/2024).
Meski begitu, saat melaporkan terjadinya pencurian, apalagi sudah melihat CCTV, harusnya pihak pelabuhan dan imigrasi bergerak cepat melakukan penangkapan terhadap pelaku.
“Kasus pencurian tersebut sampai lolosnya si pencuri dari pemeriksaan pihak imigrasi cukup mencoreng wajah Indonesia di mata internasional. Harusnya tidak boleh terjadi seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, selama Indonesia selalu membangun citra positif dalam menyambut turis-turis asing dari semua pintu masuk, baik pelabuhan laut, darat, maupun udara. “Tapi kejadian di Batam, sepertinya kita kecolongan ya,” tukasnya.
Karenanya, dia meminta agar pengamanan di pelabuhan laut di Batam harus diperketat. “Kami berharap ini menjadi kasus terakhir yang terjadi di Batam. Kalau perlu lakukan evaluasi pengamanan di pelabuhan, khususnya terhadap turis-turis asing yang masuk melalui jalur laut,” sarannya.
Pihak KSOP dan Imigrasi bersama stakeholder lainnya harus lebih aware dan mengawasi secara ketat jalur keluar masuk turis asing.
“Kami berharap pelaku pencurian terhadap barang wisman di Batam bisa ditangkap dan dikenai sanksi tegas. Ini penting untuk tetap menjaga citra Indonesia sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan nyaman bagi para turis,” tegasnya.
Dikatakannya, Kemenparekraf memiliki target kedatangan wisman. “Kejadian-kejadian seperti ini tentu bisa mengurangi capaian target yang telah dicanangkan. Karenanya, bila ada masalah seperti ini harus diselesaikan secara tuntas,” pungkasnya. (R)