BatamNow.com, Jakarta – Kepulauan Riau (Kepri) memiliki kekhasan dalam kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan seksual karena berada di jalur perbatasan. Karenanya, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mendorong ketersediaan layanan visum dan medis gratis bagi korban kekerasan seksual serta pencegahan kekerasan seksual.
“Layanan visum gratis seharusnya disediakan bagi korban kekerasan sebagaimana jaminan layanan medis serta alat bukti syarat pelaporan di kepolisian,” kata Anggota Komnas Perempuan Theresia Iswarini dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (07/12/2021).
Tak hanya itu, Komnas Perempuan juga meminta pihak rumah sakit memberikan potongan biaya sebesar 50 persen untuk layanan medis bagi perempuan korban kekerasan dan trafficking.
Sayangnya, fakta di lapangan, layanan visum gratis belum tersedia di semua daerah di Indonesia, terutama daerah terpencil.
Theresia menguraikan, data kasus kekerasan seksual semakin memprihatinkan, sementara penanganan perempuan korban kekerasan belum sepenuhnya terjamin. “Termasuk salah satunya adalah layanan visum yang seharusnya ditanggung oleh negara,” ujarnya.
Data Komnas Perempuan dalam hasil asesmen Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di 16 provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa meski layanan P2TP2A gratis, terdapat angka kejadian yang cukup besar dimana korban dikenakan biaya untuk melaksanakan visum. Sementara BPJS Kesehatan juga tidak menanggung pelayanan kesehatan korban kekerasan seksual.
“Kami berharap rumah sakit, baik di Bayam maupun Kepri dapat mendukung langkah pencegahan kekerasan dengan memberikan training khusus bagi nakes agar memiliki perspektif korban serta mampu membaca indikasi kekerasan terhadap perempuan,” serunya.
Hal lain yang tak kalah penting, kata Theresia, yakni, sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan seksual dapat dilakukan melalui banner, poster atau leaflet di lingkungan rumah sakit dengan dukungan informasi dari Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak Batam. (RN)