BatamNow.com – Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Diky Wijaya SE MSi mengingatkan bahwa pemuda memiliki tanggung jawab dalam menjaga persatuan dan kesatuan daerah dan bangsa.
“DPD KNPI Kepri hadir sebagai wadah para pemuda dalam menjaga keutuhan daerah dan bangsa,” ujarnya.
Pemuda, kata dia, juga berperan penting dalam mendukung pembangunan bangsa terlebih lagi daerah. Namun untuk itu diperlukan persatuan dan kesatuan mengingat latar belakang yang pasti beraneka.
“KNPI inilah tempatnya para pemuda belajar dan saling berkolaborasi menciptakan gerakan organisasi yang bermanfaat bagi bangsa terlebih daerahnya,” tegasnya.
Sebagai Ketua MPI KNPI Kepri, pihaknya pun memiliki satu tujuan yaitu persatuan dan penyatuan KNPI dalam menyelesaikan dan menyatukan perpecahan.
Untuk menjaga kesatuan dan persatuan ini, lanjutnya, tidaklah mudah karena pasti ada potensi konflik yang bisa berujung pada perpecahan.
“Banyak hal yang memicu konflik ini, bisa karena kesenjangan sosial, hilangnya toleransi bahkan rasa nasionalisme seseorang atau kelompok,” rincinya.
Mengenai potensi perpecahan ini, Diky mengingatkan para pemuda yang bernaung di dalam DPD KNPI Kepri agar senantiasa menghindari konflik. Konflik sifatnya merusak, pelan tapi pasti kelompok itu akan pecah dan hancur.
“Bangsa ini besar karena generasi mudanya bersatu bersama membangun negeri dan DPD KNPI Kepri hadir untuk negeri Indonesia,” ia mengingatkan.
Menurut Diky, KNPI harus mampu menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dirinya menganalogikan KNPI ibarat semen yang menguatkan pondasi bangunan di atasnya yakni NKRI.
“Kalau NKRI itu bangunan, maka suka tidak suka, disadari atau tidak, KNPI ini seperti semen. Bangunan, fondasinya kalau hanya batu dan pasir tidak akan kuat. Tapi dengan semen, akan jadi kuat,” ujarnya.
Ia juga mengimbau, DPD KNPI Kepri harus tetap bersatu apapun yang terjadi di KNPI pusat.
“KNPI Kepri harus tetap kompak di bawah kepemimpinan Ketua KNPI Kepri Endang Dewi Socowati,” pungkasnya. (*)