BatamNow.com, Jakarta – Malaysia kini menempatkan Arab Saudi dalam negara berisiko tinggi. Hal ini diterapkan setelah banyaknya kasus Covid-19 Omicron ditemukan pasca sejumlah jamaah pulang dari umrah di negara itu.
Dilansir CNBCIndonesia.com, masuknya Arab Saudi menjadikan total 10 negara yang diberi status yang sama. Sebelumnya ada Inggris, Amerika Serikat (AS), Denmark, Australia, Prancis, Norwegian, Kanada, India, dan Nigeria.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan hal ini mengingat meningkatnya penyebaran varian Covid-19 Omicron di Malaysia dengan mayoritas kasus melibatkan individu yang kembali dari umrah di kerajaan. Pelancong yang datang dari Arab Saudi juga diminta memakai perangkat pelacak digital selama pengawasan rumah dan periode karantina, mengingat adanya kasus jamaah yang melanggar ketentuan isolasi.
“Ini sangat penting untuk mengendalikan penyebaran virus corona karena kementerian menemukan bahwa sebagian besar individu yang diizinkan menjalani karantina di rumah gagal mematuhi arahan, di mana mereka berbaur dengan anggota keluarga dan bahkan menerima tamu saat dikarantina,” tegas Khairy dikutip dari The New Strait Times akhir pekan ini.
Malaysia kini mengalami kenaikan kasus Omicron. Setidaknya ada total 62 kasus Omicron dilaporkan di negara itu sejak ditemukan dua pekan lalu.
Sebanyak 30 kasus Omicron yang diimpor dari Arab Saudi. Sisanya diimpor dari Inggris (5), Qatar (4), Amerika Serikat (3), Nigeria (2), dan masing-masing satu dari Turki, Italia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Ghana.
Malaysia juga mendeteksi satu kasus diduga sebagai transmisi lokal. (*)