BatamNow.com – Iring-iringan kendaraan Tim Terpadu Kota Batam, hingga kini, masih terjebak macet panjang bersama kendaraan masyarakat di Jalan Trans Barelang menuju Simpang Kampung Cate, Kelurahan Rempang Cate.
Puluhan bahkan mungkin seratusan jumlah kendaraan Tim Terpadu diadang sekitar puluhan pohon yang ditumbangkan sengaja.
Belum diketahui pihak mana yang menumbang pohon-pohon ke bahu dan badan jalan.
Akibatnya, iring-iringan kendaran tim dan kendaraan taktis (rantis) Tim Terpadu termasuk beberapa unit mobil water cannon terjebak macet mengular.
“Tim mau melakukan pengukuran lahan di dua kelurahan di Pulau Rempang, yakni Kelurahan Rempang Cate dan Kelurahan Sembulang,” kata beberapa anggota tim kepada wartawan BatamNow.com, Kamis (07/09/2023).
Selain pohon tumbang sampai menutupi bahu dan badan jalan, kepulan-kepulan asap bekas pembakaran ban bekas terlihat di beberapa titik sepanjang Trans Barelang, mulai dari Jembatan IV menuju Sembulang.
Kini personel Tim Terpadu secara bertahap bekerja keras menyisihkan pohon-pohon tumbang dengan mengerahkan petugas menggunakan alat pemotong kayu berupa gergaji mesin.
Jalan Ditutup Kontainer, Gas Air Mata Ditembakkan Lagi
Kini iring-iringan rombongan tim sekitar seribuan personel sudah mulai bergerak menuju Kelurahan Sembulang, setelah aparat menyisihkan pohon-pohon yang berada di bahu jalan di beberapa titik.
Mulai bergerak perlahan setelah aparat berhasil memukul mundur adangan sejumlah warga Rempang, di Jembatan IV, Kamis (07/09/2023), sekitar pukul 10.00.
Namun ketika bergerak menuju Sembulang, di depan Halte Simpang Kampung Cate, semua kendaraan yang melintas di jalan hingga pukul 15.00, terjebak macet lagi, karena titik-titik pohon tumbang dan asap mengepul pembakaran ban bekas masih menghalangi di depan.
Selain itu ada juga tiga unit kontainer besi diletakkan di jalan untuk mengadang. Dua kontainer sudah dilewati, sisa 1 kontainer lagi dan di belakangnya ada massa warga.
Petugas kepolisian juga kembali menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon di Simpang Cate.
Adapun rombongan Tim Terpadu terdiri dari unsur TNI, jajaran Polda Kepri dan Polresta Barelang, Satpol PP, Ditpam BP Batam dan lainnya.
Bahkan para intel dan reserse dari beberapa kesatuan diturunkan langsung ke Pulau Rempang.
Pada peristiwa tadi pagi di Jembatan IV, Tanjung Kertang, Pulau Rempang, sejumlah warga dan anak-anak dikabarkan korban terkena semprotan gas air mata.
Warga masyarakat adat Melayu di Pulau Rempang dan Galang melakukan perlawanan, mereka menolak relokasi paksa dari kampung sejarah yang sudah turun temurun mereka tempati sejak tahun 1834, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pulau Rempang hendak dikembangkan menjadi kawasan ekonomi Eco-City oleh BP Batam dan PT Makmur Elok Graha (PT MEG). (tim)