Riset (Penelitian) Terapan adalah jenis penelitian di mana masalah yang diketahui oleh peneliti berupaya dicarikan solusinya. Dengan kata lain menggunakan penelitian untuk menjawab pertanyaan spesifik.
Penekanan dalam penelitian terapan adalah pada pemecahan masalah praktis. Ini berfokus secara khusus pada bagaimana teori-teori umum dapat dipraktikkan dan ditujukan untuk mendapatkan solusi dari suatu masalah yang ada di masyarakat, industri, pemerintahan sebagai lanjut dari riset murni/dasar.
Penelitian terapan (applied research) adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan tertentu secara praktis, tidak berfokus pada pengembangan sebuah ide, teori ,gagasan , tetapi lebih berfokus pada penerapan penelitian tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki spesifikasi utama dari penelitian ini adalah tingkat abstraksi yang rendah, dan manfaat atau dampaknya dapat dirasakan secara langsung.
Clifford Woody mendefinisikan bahwa riset merupakan suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama. Riset adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan obyektif tentang suatu gejala atau permasalahan yang ingin diketahui.
Hadari Nawawi mengatakan bahwa penelitian Murni (pure research atau basic research) yang diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Oleh karena itu disebut juga sebagai Penelitian Teoritis (theoretical research).
Sedangkan Penelitian Terapan atau penelitian terpakai (applied research) yang diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan, berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu untuk diperbaiki.
Dikenal Sebagai Riset Dasar
Riset terapan dan riset murni juga dikenal sebagai riset dasar. Dalam penelitian terapan, peneliti berupaya untuk memecahkan masalah yang dikenal dan mencari jawaban atas pertanyaan spesifik.
Dengan kata lain, penekanan penelitian yang digunakan adalah pada masalah praktis misalnya ketika sebuah industri atau perusahaan ingin mengetahui kualitas telah memenuhi harapan maupun spesifikasi yang diharapkan untuk sebuah keseragaman, mungkin merancang dengan suatu prosedur yang sistematis untuk menjawab pertanyaan spesifik.
Penelitian terapan pada dasarnya dapat membantu membuat keputusan tentang hal-hal sebagai berikut yaitu : a) Penetapan tentang harga maupun kualitas produk, b) dimana lokasi terbaik untuk jasa ritel baru, c) berapa banyak karyawan yang harus direkrut, d) berapa banyak produk yang ditawarkan, e) berapa gaji karyawan yang layak dan lain sebagainya.
Penelitian terapan pada dasarnya dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang pasar, pesaing, dan pelanggan. Misalnya, penelitian dapat membantu menentukan lokasi bisnis yang optimal dan ukuran pasar serta memantau tindakan pesaing, mengukur loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, dan preferensi pelanggan maupun jasa lainnya.
Di sisi lain, riset murni atau dasar tidak mencoba untuk menjawab pertanyaan spesifik atau memecahkan masalah tertentu. Penelitian dilakukan dalam rangka memperluas pengetahuan dan menyelidiki hal-hal yang belum diketahui.
Sebagai contoh, penelitian untuk menentukan bagaimana demografi dan rasa kepemilikan atas pekerjaan berhubungan dengan preferensi untuk perkerjaan dengan jadwal yang fleksibel adalah contoh penelitian murni.
Riset yang paling dasar dilakukan oleh profesor di lembaga-lembaga akademik (yaitu perguruan tinggi dan universitas), oleh pemerintah, atau perusahaan konsultasi. Beberapa organisasi bisnis juga terlibat dalam penelitian murni yang berkaitan dengan masalah bisnis.
Berdasarkan hal tersebut di atas bahwasanya riset mempunyai tujuan yang penting yaitu :
- Untuk memperoleh data yang akurat, konsisten dan dapat dipercaya, yang penting bagi bahan perencanaan pembangunan negara dan bangsa
- Mencari jalan pemecahan masalah atau masalah-masalah yang sedang dan yang akan dihadapi seperti misalnya bagi Indonesia masalah serta dampak pariwisata terhadap lingkungan, peningkatan devisa, pendapatan dan lain sebagainya
- Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan sektor pariwisata dan membina kerukunan bangsa-bangsa dunia
- Mencari dan menemukan ilmu pengetahuan baru atau meluaskan horison ilmu yang telah dimiliki sekarang.
Selain itu dijelaskan juga bahwasanya terdapat perbedaaan yang mendasar antara riset terapan dan riset murni yang dapat diringkas dalam beberapa poin yaitu:
- Perbedaan tujuan dalam arti kata tujuan studi terapan terkait erat dengan solusi masalah spesifik, sedangkan tujuan studi riset murni berkaitan dengan penciptaan pengetahuan baru atau perluasan pengetahuan saat ini tanpa memperhatikan penerapan
- Perbedaan dalam konteks dalam studi terapan, tujuan penelitian ditetapkan oleh klien ataupun sponsor sebagai solusi masalah spesifik yang mereka hadapi sedangkan, di sisi lain, biasanya dimulai sendiri untuk memperluas tingkat pengetahuan di bidang-bidang tertentu
- Perbedaan metode validitas penelitian merupakan poin penting untuk ditangani dalam semua jenis studi. Namun demikian, studi terapan biasanya lebih mementingkan validitas eksternal, sedangkan validitas internal dapat ditetapkan sebagai titik perhatian utama bagi para peneliti riset murni.
Penelitian terapan adalah suatu metodologi yang digunakan untuk memecahkan masalah praktis dunia modern saat ini, baik masalah praktis dari individu atau kelompok.
Atau dengan kata lain penelitian terapan merupakan dirancang untuk menjawab pertanyaan spesifik yang bertujuan memecahkan masalah praktis bukan untuk memperoleh pengetahuan demi pengetahuan dan berfokus pada analisis dan memecahkan masalah sosial di kehidupan nyata.
Pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian terapan memiliki tujuan komersial spesifik dalam bentuk produk, prosedur, atau layanan. Studi dan penelitian ini biasanya digunakan dalam bisnis, sektor jasa dan pendidikan untuk menemukan solusi yang dapat memecahkan masalah ilmiah atau mengembangkan teknologi.
Jenis Desain Riset Terapan
Riset terapan memiliki jenis beserta tipe desain yaitu:
- Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk melakukan penilaian pada setiap tahapan yang dilakukan dalam penelitian, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil
- Penelitian aksi, yaitu penelitian yang fokusnya pada tindakan sosial. Tujuannya ialah untuk mengembangkan kehidupan dan kondisi dari para subjek penelitian
- Penelitian mengenai penilaian akan dampak sosial, yaitu membahas mengenai konsekuensi apa yang kira-kira akan muncul dari pembuatan rencana dan pilihan dari beberapa alternatif kebijakan serta memiliki beberapa ciri khusus antara lain yaitu:
a). Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan kebenaran objektif,
b). Penelitian terapan membutuhkan penggunaan metode yang tepat/ relevan,
c). Penelitian terapan perlu menggunakan teori-teori dan pengalaman yang bersifat terpakai serta data yang terkumpul harus lengkap dan objektif,
d). Penelitian terapan bukan hanya menyajikan dalam bentuk data saja tapi harus disertai dengan pengolahan data, baik secara metode penelitian kuantitatif maupun metode kualitatif maupun dalam bentuk R&D atau Research and Development
e). Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan ke orisinalitasannya ataupun keabsahannya.
Dan yang paling akhir dari dari riset terapan adalah presentasi dan laporan lengkap. Oleh sebab itu, Anda perlu mengklarifikasi terlebih dahulu jenis produk akhir apa yang ingin diterima oleh klien anda sehingga tidak membuang waktu dan tenaga untuk penelitian yang salah serta tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penerapannya.
Dimana dijelaskan bahwasanya kelebihan dengan riset ini dapat digunakan dalam jangka pendek, praktis, tidak memakan waktu yang lama, serta dapat digunakan oleh para pelaku bisnis, pemerintahan dan institusi pendidikan.
Sedangkan kelemahannya adalah dapat berakibat fatal jika terjadi salah penginterpretasian, dimana pembuat keputusan hanya mau tau hasil akhirnya saja, hasilnya sulit untuk di publikasikan secara luas ke publik, dan mudah menimbulkan implikasi ( dampak) tertentu.
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) melalui Kemenristekdikti juga menjelaskan dan memberikan arah prioritas pembangunan dan memberikan arah prioritas pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk jangka waktu 28 (dua puluh delapan) tahun (2017-2045) sehingga nantinya riset terapan itu harus bisa berorientasi terhadap paten Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan harus mampu menghasilkan hasil riset terapan yang menghilirisasi riset-riset menjadi produk nyata yang dapat diterapkan ke pasar, industri maupun masyarakat.
Semoga bermanfaat untuk pengembangan dan kemajuan pendidikan tinggi kita di Indonesia.(*)