OPINI – Oleh: Omrad
BP Batam memastikan volume air baku di Dam Duriangkang masih mencukupi dan tak perlu ada penggiliran suplai. Terkhusus, volume air di Intake Tanjung Piayu.
Itu, setelah BP Batam melakukan penyelaman pada kedalaman 40centimeter (cm), —sekali lagi di kedalaman 40 cm, air Dam terbesar di Batam itu.
“Dari hasil penyelaman yang kami lakukan, ternyata masih ada sekitar 40 centi lagi elevasi yang memungkinkan,” kata Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan.
Tak dijelaskan kapan penyelaman itu dilakukan, tapi patut diyakini “tim snorkeling” bekerja setelah adanya rencana penggiliaran air (rationing) yang sempat meresahkan pelanggan itu.
Untuk menjelaskan penemuan sisa kedalaman air Dam di Intake Tanjung Piayu itu, Binsar Tambunan sampai menggelar konferensi pers, Kamis (26/3/2020) di depan Gedung BP Batam Kawasan di Batam Center.
“Dengan demikian berarti apabila terjadi penurunan permukaan air seperti sediakala, 2 centi per satu hari, bila tidak turun hujan, kita masih punya 20 hari lagi sehingga mencapai Intake daripada Tanjung Piayu mencapai dasar waduk yang minus koma tiga empat,” lanjut Binsar menjelaskan. (Red- mungkin maksudnya minus tiga koma empat)
Untuk itulah, dia meminta kepada pihak PT Adhya Tirta Batam (ATB), untuk tidak melakukan rationing. Karena, menurut Binsar, kondisi posisi sekarang masih bisa berjalan normal.
Sementara apa yang dijelaskan Binsar, sangat bertolak belakang dengan apa yang dijelaskan pihak ATB, selama ini ke publik. Berbeda sangat.
Untunglah pihak BP Batam melakukan penyelaman, sehingga bisa dipastikan keadaan air baku yang sebenarnya di Dam.
Maka rajin-rajin lah menyelam di beberapa Dam di Batam, meski pun di ke dalaman 40 Cm, agar kondisi sebenarnya di Dam bisa diketahui lebih awal.(*)