BatamNow.com – Pemerintah telah membuka pintu masuk perjalanan internasional khusus tujuan wisata dan merevisi lama masa karantina. Meskipun begitu, masih belum menunjukkan dampak signifikan terhadap kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Batam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata kepada BatamNow.com mengatakan satu penyebabnya adalah wisman yang datang ke Batam didominasi lewat transportasi laut.
“Mudah-mudahan nanti jalur laut bisa dibuka. Itu nanti akan sangat signifikan sekali,” ujar Ardi, Jumat (05/11/2021).
Sebelumnya, lewat Surat Edaran (SE) Kepala Satgas (Kasatgas) Nomor 20 Tahun 2021 diatur bahwa titik masuk (entry point) wisman ke Indonesia hanya melalui bandara di Bali dan Kepri.
“Kita itu berharap dibuka jalur feri, karena itu yang paling banyak,” lanjut Ardi.
Selain entry point, teranyar Pemerintah juga telah mengurangi masa karantina bagi wisman yang hendak berwisata ke Indonesia.
Lewat Addendum SE tersebut, masa karantina yang semula wajib 5 x 24 jam dipangkas menjadi 3 x 24 jam dengan syarat telah divaksinasi Covid-19 dosis penuh. Sementara jika masih dosis pertama, tetap karantina 5 hari. Aturan ini berlaku sejak 2 November 2021.
Terkait masa karantina yang jadi 3 hari ini, lanjut Ardi, juga dirasa masih belum akan memberi dampak signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata length of stay wisman di Kota Batam.
“Kalau dulu rata-rata 2-3 hari. Jadi mungkin soal masa karantina 3 hari ini belum terlalu signifikan juga,” jelas Ardi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018, jumlah wisman ke Kota Batam adalah 1.887.244 orang. Di tahun 2019 meningkat menjadi 2.102.753. Kemudian turun drastis di tahun 2020 menjadi 299.158. Sementara untuk tahun 2021 hingga Agustus hanya berjumlah 1.802 wisman. (Hendra)