BatamNow – Kabar soal perkembangan kondisi Presiden AS Donald Trump usai dinyatakan positif Corona masih misterius. Belum ada kejelasan apakah saat ini Trump sudah sembuh atau masih sakit.
Dilansir BBC, Rabu (7/10/2020) akhir pekan lalu penduduk dunia dikejutkan dengan pengungkapan bahwa Trump dan Melania Trump positif mengidap virus Corona. Sejak itu, presiden AS dirawat di rumah sakit dan semakin banyak pejabat senior pemerintah dan stafnya yang dinyatakan positif.
Saat ini, ada sejumlah pertanyaan penting yang masih belum terjawab. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi kunci untuk memahami seberapa besar kerusakan yang akan ditimbulkan virus corona terhadap Trump – baik terhadap kesehatannya, reputasinya, juga kedudukan politiknya.
Pertanyaan soal kapan Trump dites negatif Corona saat ini belum terjawab. Para dokter kepresidenan mengelak dari pertanyaan itu selama tiga hari berturut-turut.
Pertanyaan ini seharusnya sederhana untuk dijawab. Alasan mengapa pertanyaan tersebut menjadi sorotan karena dengan tidak menjawabnya, ada kesan bahwa narasi resmi dari pemerintah AS mungkin tidak akurat.
Pernyataan resmi Gedung Putih adalah sang presiden mulai merasa sakit pada Kamis malam (01/10), dinyatakan positif, dan kemudian hasilnya diumumkan dalam cuitan di akun Twitter pada larut malam itu.
Mengetahui lini masa yang tepat, termasuk kapan Trump diuji dan apa hasilnya, akan membantu memberikan kejelasan pada pertanyaan apakah Gedung Putih atau Trump pernah berusaha menyembunyikan kondisinya.
Bungkam atas pertanyaan ini bisa berarti Trump tidak dites secara teratur seperti seharusnya, atau bisa berarti ada hasil positif pada tes COVID-19 lebih awal dari pengetahuan publik.
Menambah rumit permasalahan, pada Sabtu (03/10), dokter Gedung Putih, Sean Conley, mengatakan bahwa diagnosis presiden muncul “72 jam lalu” – yang berarti terjadi pada Rabu (30/09), sebelum kampanye di Minnesota malam itu dan perjalanan pada hari Kamis.
Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa dokter “salah bicara” sehingga artinya presiden berada pada “hari ketiga” mengidap COVID-19.
Namun, sejumlah pakar medis berpikir kecepatan penurunan kesehatan Trump pada hari Jumat – hanya beberapa jam setelah diagnosisnya diumumkan – dapat menunjukkan bahwa presiden mungkin tertular virus lebih awal.
Gedung Putih dan tim medis sama-sama tidak memberi pernyataan yang jelas tentang kondisi Trump sebenarnya.
Pada Jumat (02/10), publik diberitahu bahwa gejala presiden “ringan”. Sejak itu, publik mengetahui bahwa pada hari Jumat Trump mengalami demam “tinggi” dan mengalami kesulitan bernapas yang membutuhkan bantuan oksigen.(*)