BatamNow.com – Heboh virus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) yang menyebabkan Singapura menyetop impor dari Pulau Bulan, Kota Batam, sejak akhir April 2023.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mewanti-wanti penyebaran virus ASF, kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi. (dikutip dari detik.com)
Bahkan dalam keteranganya, Kementerian Pertanian tengah mengupayakan isolasi wilayah agar virus tersebut tidak menyebar lebih luas.
Anehnya, peredaran daging babi yang berasal dari Pulau Bulan masih ramai diperdagangkan di beberapa pasar di Batam sejak isu virus itu heboh.
“Penjualan nggak ada masalah pak, warga masih tetap beli khususnya pemilik kedai yang menjual menu masakan daging babi,” ujar pedagang daging babi di Pasar Penuin, Batam pada Selasa (16/05/2023).
Demikian juga pedagang daging babi di pasar lain: penjualan daging babi yang berasal dari Pulau Bulan masih seperti biasa. “Tak ada tuh pelarangan dari pemerintah,” ujar pedagang lainnya di kawasan Batu Aji, Batam.
Menurut para pedagang, hampir 95 persen pasokan daging babi yang dijual para pedagang di Batam dipasok dari Pulau Bulan.
“Oh, sudah lama itu, hampir semua daging babi mentah yang dijual di Batam dipasok dari peternakan Pulau Bulan dan coba tanya itu beberapa anggota DPRD yang menjadi juragan daging babi mentah pasokan dari Pulau Bulan,” ujarnya.
Beberapa pedagang memang sudah tahu isu virus babi sehingga Singapura menolak pasokan dari Pulau Bulan, Kota Batam. “Ya sudah dengar sih, selagi tak ada larangan dari pemerintah ya kita jualan terus dan selagi ada pasokan dari pulau kita gas terus,” kata seorang pedagang lainnya.
Lain lagi kata Akiak pemilik salah satu kedai makanan dengan menu masakan daging babi berupa bak
kut teh.
“Mana ada isolasi, kan sudah auto isolasi, Pulau Bulan kan letaknya terisolasi dari Pulau Batam,” katanya dengan senyum dikulum.
Pantauan wartawan BatamNow.com di lapangan, penjualan daging babi di beberapa pasar berjalan sediakala. Demikian juga di beberapa foodcourt.
“Apa yang disampaikan Kemenkes itu biasalah basa basi, virus ini kan menjadi isu antarnegara daripada tak omong,” ujar Benhard, pengamat perkotaan ini.
Benhard bukan tanpa alasan, karena memang tak ada isolasi daging babi yang dipasok dari Pulau Bulan.
Sementara pihak ternak babi di Pulau Bulan sulit dikonfirmasi. Demikian juga Balai Karantina Hewan di Tanjungpinang yang membawahi pengawasan di Pulau Bulan.
Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa virus yang beredar di Pulau Bulan, Batam adalah demam babi Afrika atau African swine fever (ASF). Virus ini tidak termasuk dalam kelompok virus influenza sehingga berbeda dengan flu babi atau swine flu yang dipicu oleh virus H1N1, H1N2, dan H3N2. (red)