BatamNow.com, Jakarta – Hadapi situasi terburuk, pemerintah tengah menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebagai rumah sakit darurat Covid-19.
Presiden Jokowi pun sudah melakukan peninjauan lapangan pada Senin (05/07/2021). Dalam peninjauan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan dan juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jokowi mengatakan, rumah sakit darurat ini bisa menampung hingga seribu orang pasien dan dipersiapkan untuk menampung pasien dari DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dilaporkan Nikodemus, wartawan BatamNow.com dari Jakarta, Asrama Haji Pondok Gede “disulap” jadi rumah sakit dadakan menyusul ketersediaan tempat tidur yang kian menipis. Kapasitasnya 900 tempat tidur isolasi dilengkapi 50 tempat tidur ICU serta 40 tempat tidur HCU.
Jokowi sudah memerintahkan Kementerian PUPR mengebut pembangunan rumah sakit darurat itu. Ia menargetkan Asrama Haji Pondok Gede bisa menampung pasien Covid-19 mulai pekan ini.
”Saya tadi sudah perintahkan agar dalam dua hari ini bisa diselesaikan sehingga nantinya hari Kamis (07/07) kita harapkan sudah bisa dipakai dan dioperasikan,” tuturnya.
Sebelumnya pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah lokasi isolasi pasien Covid-19 di DKI Jakarta seperti Rumah Susun Nagrak dengan 2.273 tempat tidur. Selain itu, Rumah Susun Pasar Rumput juga disulap menjadi lokasi isolasi dengan 3.986 tempat tidur.
Sedangkan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, pemerintah juga menambah 1.200 tempat tidur baru.
Luhut: Kita Sudah Hitung Worst Case Scenario
Rekor baru kasus harian positif Covid-19 terus mengalami peningkatan. Selasa (06/07) kemarin bertambah 31.189 kasus baru, tertinggi selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Sehari sebelumnya tercatat sebanyak 29.745 kasus. Sehingga dengan pertambahan kasus tersebut, tercatat ada sebanyak 2.345.018 kasus Covid-19 dengan jumlah kasus aktif sebanyak 324.597 orang. Pertambahan juga terjadi dalam kasus yang meninggal menjadi 728 orang. Dengan demikian totalnya menjadi 61.868 orang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Dengan penambahan kasus terinfeksi Covid-19 ini membuat pemerintah melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus melakukan langkah antisipasi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan seperti Asrama Haji Pondok Gede.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro darurat untuk Pulau Jawa dan Bali mengatakan, pemerintah telah siap apabila kasus positif Covid-19 menyentuh angka 40 ribu orang per hari.
Fasilitas pendukung seperti rumah sakit, oksigen, hingga obat-obatan sudah dipersiapkan. Di samping itu, pemerintah juga sudah menjalin kerja sama dengan Singapura, China, dan Amerika Serikat untuk menyiapkan langkah antisipasi.
“Angka ini bisa akan terus naik. Sampai hari kemarin 29 ribu, bisa saja bisa sampai 40 ribu atau lebih. Skenario menghadapi itu tadi sudah kita lakukan, baik itu mengenai obat, oksigen, maupun rumah sakit,” kata Luhut dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (06/07).
Luhut menyampaikan mobilitas masyarakat perlu dikurangi setidaknya hingga 30 persen untuk menekan penularan.
”Kita berharap kalau bisa minggu ini kita 50 persen, saya kira minggu depan kita akan mulai lihat flattening. Kemudian, kita lihat akan secara perlahan dia mulai menurun,” katanya.
Terkait isu kelangkaan oksigen yang terjadi di sejumlah rumah sakit selama PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut menegaskan telah mengumpulkan oksigen dari berbagai sumber. Bahkan 100 persen oksigen dari industri akan dialihkan untuk mengatasi hal ini hingga 2 minggu ke depan.
“Tiga hari terakhir kami mobilisasi, ambil dari mana-mana. Ada dari Morowali 21 tangki dan kemarin sudah sampai di Jakarta dan hari ini sudah didistribusi, ada di Tanjung Priok sekarang.”
“Kemudian juga oksigen dari Cilegon, oksigen di Batam, dan sekarang kita arahkan 100 persen oksigen dari industri untuk membantu dulu kesehatan karena kita lihat dua minggu ke depan,” lanjutnya.
“Kita sudah hitung worst case scenario. Saya kira Menkes sudah menyiapkan seperti ICU, misalnya Rumah Sakit Asrama Haji di Pondok Gede. Kemarin Presiden sudah meninjau dalam 2 hari ke depan siap dan akan bisa tampung lebih 800 pasien,” ungkap Luhut.
”TNI dan Polri juga sudah menggelar dari rumah sakit mereka yang mereka punya di Jakarta maupun nanti di Surabaya. Semua kekuatan kita kerahkan,” katanya.
Terakhir, Luhut juga menyampaikan agar tidak menganggap pemerintah Indonesia tidak mampu menangani pandemi. Sebab, menurut Luhut, skenario apabila kasus harian melonjak hingga 60 ribu per hari sudah disiapkan.
”Jangan ada yang underestimate Indonesia enggak bisa mengatasi masalah. Kalau sampai kasus ini 40 ribu-50 ribu [per hari], kita tentu akan buat skenario supaya …yang nanti kita akan minta tolong dan kita sudah approach itu semua,” jelasnya.
“Oksigen sampai hari ini kami hitung dibuat skenario bisa sampai 5 ribu dan paling jelek kita sudah bikin sampai 50 ribu sampai 60 ribu kasus per hari,” tutupnya.(*)