BatamNow.com – Aparat kepolisian memukul mundur barisan massa ribuan warga Melayu yang sebelumnya demo di depan Kantor BP Batam, hari ini, Senin (11/09/2023).
Setelah ricuh pada pagi tadi, polisi dan massa demo sempat standby di Jalan Ahmad Yani di antara Dataran Engku Putri dan Hotel Santika.
Namun kericuhan kembali terjadi di sana sekira pukul 15.36. Ada lemparan dari barisan massa demo, polisi membalas dengan semprotan water cannon dan tembakan gas air mata.
Kemudian, barisan pendemo dipaksa mundur ke arah Jalan Engku Putri di depan Kantor Wali Kota hingga ke Jalan Raja Isa di depan Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam.
Kini massa pendemo berlindung di dalam Kantor LAM Batam.
Informasi dari warga, peserta demo yang sudah di dalam areal gedung Kantor LAM Batam, juga sempat ditembak gas air mata.
Terlihat juga ada beberapa orang yang diamankan dan dinaikkan ke atas 2 unit mobil Dalmas Satpol PP. Informasinya jumlahnya sekitar 14 warga, yang dibawa ke Kantor BP Batam dahulu.
Belum terkonfirmasi total jumlah pendemo yang diamankan terkait unjuk rasa damai yang berakhir ricuh, mulai dari depan Kantor BP Batam sampai Kantor LAM Batam.
Sebagian besar aparat kepolisian telah balik kanan menuju Dataran Engku Putri bersama beberapa pendemo yang diamankan. Tapi masih ada beberapa personel yang menunggu di depan Kantor LAM Batam. Massa demo masih menunggu di dalam, tak mau keluar.
Diberitakan, ribuan warga Melayu dari Kota Batam maupun luarnya, demo di depan Kantor BP Batam, Senin (11/09). Ada beberapa tuntutan mereka, utamanya adalah penolakan relokasi 16 kampung tua di Pulau Rempang, Galang, serta meminta pembebasan 8 warga yang ditahan terkait bentrok dengan Tim Terpadu di Jembatan IV Barelang pada Kamis (07/09) lalu. (red)