BatamNow.com – Keputusan Panitia Lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam yang menyatakan gagalnya proses prakualifikasi menjadi sorotan publik belakangan ini.
Salah satunya datang dari Ketua Lembaga Aliansi Indonesia – Badan Penelitian Aset Negara (LAI-BPAN) DPD Kepri Awaluddin. Dihubungi BatamNow.com, Senin (30/08/2021), ia mengatakan bahwa Panitia Lelang SPAM itu perlu ditinjau.
“Sangat layak ditinjau. Ada apa kok tarik ulur seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, manuver-manuver yang dilakukan oleh Panitia Lelang seperti itu akan berdampak ke masyarakat yang adalah konsumen air minum di Batam. “Masyarakat jangan jadi korban,” tegasnya.
Sebelumnya, Kamis (12/08), Panitia Lelang SPAM Batam mengumumkan hasil prakualifikasi di hulu dan hilir. Ada 3 peserta yang masuk daftar pendek (short list) antara lain:
- Konsorsium PT Krakatau Tirta Industri – Perum Jasa Tirta II – PT Adaro Tirta Mandiri – PT Strivechem Indonesia;
- PT PAM Lyonaisse Jaya; dan
- Konsorsium PT Moya Indonesia – PT PP (Persero) Tbk.
Dua peserta yang terdepak pun melayangkan sanggahan ke Panitia Lelang. Keduanya adalah PT Adhya Tirta Batam (ATB) yang tidak lolos di Lelang SPAM Hulu dan Hilir sedangkan konsorsium PT Tritech Batam International – PT Traya Tirta Makasar – PT Enersteel tidak lolos di hilir.
Tetiba pada Kamis (26/08) malam, Panitia Lelang mengumumkan bahwa Prakualifikasi Lelang Kerja Sama Operasi dan Pemeliharaan SPAM Hulu dan Hilir Batam dinyatakan Gagal.
Hingga hari ini, Senin (30/08), belum ada publikasi dari Panitia Lelang alasan dihentikannya prakualifikasi Lelang SPAM Hulu dan Hilir itu.
Penghentian prakualifikasi Lelang SPAM ini, kata Awaluddin, apakah karena sanggahan yang dilayangkan oleh peserta yang terdepak sebelumnya juga harus dijelaskan. Jika memang karena itu.
“Jadi ini nanti jangan menjadi kamuflase mereka. Kita harus tahu dan mereka harus menjelaskan,” Awaluddin menekankan.
“Apakah mereka melakukannya secara profesional atau ada kepentingan di sini,” lanjutnya.
Ia berharap siapa pun yang menjadi pengelola SPAM Batam yang terpilih nanti harus benar-benar profesional.
“Tidak lagi mengatasnamakan masyarakat yang menjadi topeng suatu kamuflase untuk kepentingan pundi-pundi bisnis mereka saja,” pungkasnya.(LL)